Viral Perawat Takut Buka Hazmat untuk Minum, Kamu Berani Ngopi di Kafe?

Tahan pipis 8 jam.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 20 September 2020 | 14:04 WIB
Viral Perawat Takut Buka Hazmat untuk Minum, Kamu Berani Ngopi di Kafe?
Seorang perawat memakai baju hazmat atau hazardous materials memegang sebuah media yang berisi tulisan. (ist)

SuaraBatam.id - Buat Kalian yang Masih Berani Nongkrong Ngopi, Baca Curhatan Perawat Ini!

Curhat dan ungkapan isi hati seorang perawat viral di media sosial. Curhatan dia untuk menyindir orang-orang yang masih berani keluar rumah untuk sekadar ngopi di kafe.

Dalam postingan foto, seorang perawat memakai baju hazmat atau hazardous materials memegang sebuah media yang berisi tulisan.

Perawat memakai baju hazmat tengah berfoto sambil memegang secarik kertas.

Baca Juga:Viral Sosok 'Murid Ilegal' di Film Petualangan Sherina, Publik: Baru Tahu

Salah satu yang menjadi sorotan warganet lantaran tulisan yang ada di kertas tersebut.

“Aji Umi: Aku haus tapi gak berani minum,” isi tulisan pada kertas yang dipegang perawat dalam foto tersebut.

Foto tersebut menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Twitter @hrmnsdistortion.

Dalam cuitan yang diunggah pada Minggu (22/3/2020) itu, pemilik akun menyindir orang-orang yang masih belum bisa menerapkan perilaku menjaga jarak atau social distancing.

“Yang petugas medis/paramedis aja gak berani buka alat pelindung diri hanya untuk minum, masih berani ngumpul-ngumpul buat ngopi-ngopi apalagi merokok? #StayAtHome,” tulisnya.

Baca Juga:Catat! Restoran dan Kafe di Tangerang Ditutup Jika Buka Sampai Pukul 20.00

Tak hanya akun Twitter @hrmnsdistortion, foto serupa juga diunggah oleh pengguna @Angela602.

Dalam keterangan unggahan tersebut, pemilik akun itu mengungkapkan bahwa perawat tidak bisa gampang makan, minum atau buang air kecil setelah memakai baju tersebut.

“Perawat ketika sudah pakai baju ini, tidak minum, tidak makan, tidak buang air kecil selama 8 jam. Ada yang sampai 12 jam,” cuit @Angela602.

Lebih lanjut pemilik akun tersebut menjelaskan bahwa untuk mendapat baju dekontaminasi seperti itu murah.

Pasalnya, persediaan baju itu saat ini sangat terbatas, dan harganya juga tidak murah.

“Kalau dibuka, baju tidak bisa dipakai lagi dan segera disimpan dikantung infeksius. Harganya 500 ribu. Jumlahnya kini jadi langka karena kebutuhan makin banyak,” katanya.

“Mohon bantuan masyarakat untuk mentaati anjuran pemerintah untuk tinggal di rumah selama 14 hari guna memutus rantai hidup virus corona. Mohon kesadarannya,” sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini