SuaraBatam.id - Pihak berwenang di Singapura menutup sejumlah pantai untuk melakukan pembersihan pantai dan penanganan tumpahan minyak hitam. Tumpahan minyak baru-baru ini telah menimbulkan kerusakan signifikan pada pariwisata serta ekosistem menjadi perhatian utama.
Dampak arus pasang surut menyebabkan sebagian tumpahan minyak mencapai daratan di sepanjang garis pantai selatan, termasuk Sentosa, Cagar Alam Labrador, Kepulauan Selatan, Dermaga Marina Selatan, dan East Coast Park.
Melansir Antara, pernyataan bersama ini disampaikan oleh Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA), Badan Lingkungan Nasional (NEA), Dewan Taman Nasional (NParks), dan Sentosa Development Corporation pada Minggu (16/6).
Pada 16 Juni, tidak ditemukan tanda-tanda tumpahan minyak di dalam Taman Laut Kepulauan Sisters, tetapi kilauan minyak terlihat di perairan sekitarnya, sesuai pernyataan tersebut. NParks telah mengerahkan bantalan penyerap minyak untuk melindungi Berlayer Creek dan Rocky Shore di Cagar Alam Labrador.
Baca Juga: Gara-gara Tabrakan Dua Kapal, Pantai Singapura Tercemar Limbah Hitam!
Meski West Coast Park tidak terkena dampak, bantalan penyerap minyak juga dipasang di sana untuk melindungi hutan bakau di Marsh Garden. Akibat tumpahan minyak pada Jumat (14/6), pantai-pantai di East Coast Park, Cagar Alam Labrador, pantai-pantai di St John’s, Lazarus, dan Kepulauan Kusu ditutup.
Kawasan Sentosa – Pantai Sentosa tetap dibuka untuk umum, tetapi aktivitas laut dan berenang dilarang di pantai Tanjong, Palawan, dan Siloso. Insiden ini juga berdampak pada kehidupan masyarakat, dimana penduduk di Sentosa Cove terpaksa meninggalkan rumah mereka pada 15 Juni karena bau tidak sedap.
Bisnis kapal pesiar mengalami kerugian, dan wisatawan merasa frustrasi akibat polusi tersebut. Seorang karyawan YachtCruiseSG mengungkapkan bahwa perusahaan membatalkan empat pemesanan pada 15 Juni, mengakibatkan kerugian sekitar 3.200 SGD (Rp38,9 juta).
Sentosa Development Corporation menyatakan bahwa selain membersihkan pantai, mereka juga berfokus pada meminimalkan dampak terhadap perairan dan satwa liar di sekitarnya.
Saat ini, NEA sedang memantau kualitas air di pantai lainnya, sementara MPA akan menyelidiki kejadian ini lebih lanjut.
Baca Juga: 4 Destinasi Wisata Singapura Paling Ramai Dikunjungi Orang Batam
Berita Terkait
-
Menyaksikan Keindahan Pantai Semeti dari Atas Batu Karang Kryptonite
-
Pameran Pop-Up Galeri dari Enam Brand Ternama Singapura Siap Hadir Melalui Pengalaman Imersif di Jakarta
-
Diperkirakan 10 Hari Kelar, Pembongkaran Pagar Laut Ditarget 2 Kilometer Sehari
-
KKP Akui Tahu Pagar Laut Dekat PSN PIK2 Sejak Agustus 2024 Tapi 'Ngeles' Tak Mau Gegabah
-
Pantai Balangan, Pesona Wisata dengan Panorama Sunset Romantis di Bali
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Pratama Arhan Ditertawakan saat Lakukan Lemparan Jauh di Bangkok United
- Nagita Slavina Terancam Kena Cancel: Keharaman Babi Mengalahkan Korupsi dan Zina
- Temui Jalan Terjal, Striker Keturunan Indonesia Pilih Pulang ke Belanda
Pilihan
-
Persik Kediri vs PSS Sleman Bak Bermain di Sawah, Netizen: Selokan di Tengah Lapangan!
-
Berita Duka: Tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu Meninggal Dunia
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
-
Peringatan Dinkes Kaltim: Leptospirosis Mengintai di Genangan Hujan
-
Skandal Parkir Samarinda: Audit Inspektorat Siap Bongkar Ketidakwajaran Setoran
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!