SuaraBatam.id - BPBD Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kerap menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yaitu mencapai 196 kejadian di tahun ini.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Bintan, Ramlah kejadian itu masih bisa ditangani dan tak berdampak besar bagi warga.
"Kami hanya menangani saat kejadian karhutla dan itu bisa diatasi, sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih besar bagi warga sekitar," ujarnya.
BPBD Kabupaten Bintan, baru saja menghimpun data kejadian bencana. Pihaknya telah menangani 320 kejadian bencana sepanjang Januari hingga November 2023 yang tersebar di sepuluh kecamatan daerah setempat.
"Kejadian bencana tahun 2023 meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 193 kejadian," kata, Ramlah, Kamis, dilansir dari Antara.
Selain karhutla, ada juga kebakaran gedung dan perumahan yang ditangani BPBD Bintah tahun 2023, yakni sebanyak enam kejadian.
Peristiwa kebakaran gedung/bangunan paling besar, terjadi di Kecamatan Tambelan pada 29 Juli 2023. Saat itu sebanyak 11 unit rumah warga terbakar, di mana tujuh rumah rusak parah, dua rumah rusak sedang, dan dua rumah lainnya rusak ringan.
Selanjutnya, bencana lainnya yang terjadi di Bintan tahun ini, meliputi banjir dan longsor 76 kejadian, lalu angin puting/angin kencang 26 kejadian. Khusus angin kencang, memicu beberapa rumah warga terdampak akibat tertimpa pohon dan atap terangkat disapu angin.
Berikutnya, ada pula bencana gelombang tinggi atau abrasi serta korban tenggelam 21 kejadian, serta musim kemarau dua kejadian di wilayah Kecamatan Bintan Timur.
Baca Juga: Pengunjung Berhamburan, Stand Pasar Pasir Putih Batam Tiba-tiba Kebakaran, Api Bermula dari Sini
Ramlah juga menambahkan berdasarkan kajian risiko bencana, ada lima potensi bencana di Kabupaten Bintan, yaitu banjir, cuaca ekstrem, gelombang esktrem dan abrasi, karhutla dan kekeringan.
Oleh karena itu, ia turut mengimbau masyarakat agar melakukan langkah-langkah antisipasi bencana, dengan cara menjaga lingkungan sekitar, menghindari membuat rumah di pinggir pantai, membuang sampah pada tempatnya, rajin membersihkan saluran air, membangun pemecah gelombang, dan jangan merusak hutan mangrove.
Berita Terkait
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Update Tragedi Kebakaran Hong Kong: 125 WNI Selamat, Kemlu Masih Cari 5 Orang yang Hilang
-
Petugas BPBD Aceh Tahan Tangis saat Akui Tak Kuat Lagi Angkut Jenazah
-
Tragedi Jelambar: Remaja 18 Tahun Tewas dalam Kebakaran Hebat, Asma Renggut Nyawanya
-
Detik-detik Menegangkan Kebakaran RS Pengayoman Cipinang: Alarm 'Meraung', 28 Pasien Dievakuasi
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam