Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 31 Oktober 2023 | 16:56 WIB
Vokalis band The 1975, Matty Healy. [WireImage/Mark Marsland]

SuaraBatam.id - Pemerintah Malaysia perketat aturan konser band asing di negara itu usai vokalis band Inggris The 1975, Matty Healy mengkritik undang-undang anti-LGBT dan mencium seorang rekan bandnya di atas panggung tiga bulan lalu.

Dikutip dari CNA, Kementerian Malaysia pada hari Senin (30/10) bahwa pemerintah akan melakukan 'kill switch' atau menghentikan konser dengan cara memutus aliran listrik sehingga acara tidak dapat dilanjutkan.

Hal tersebut dikabarkan ke penyelenggara konser untuk menghindari terulangnya insiden yang dilakukan band The 1975.

Wakil Menteri Teo Nie Ching mengatakan bahwa tombol pemutus itu akan menghentikan konser dengan cara memutus aliran listrik sehingga acara tidak dapat dilanjutkan.

Baca Juga: 2 Penggawa Timnas Indonesia Masuk Nominasi Pemain Asing Terbaik Liga Malaysia

"Ini adalah pedoman dari insiden (yang melibatkan The 1975) dan kami (KKD) berharap bahwa dengan pedoman yang lebih ketat, kami dapat memastikan bahwa pertunjukan oleh artis asing dapat mengikuti budaya di Malaysia," kata Wakil Menteri Teo Nie Ching di situs tersebut.

Menurut penyelenggara konser Future Sound Asia mengatakan belum terlihat penurunan minat sejak pemerintah perketat aturan tersebut.

"Kami belum melihat adanya penurunan minat dari artis asing yang ingin tampil di Malaysia," katanya.

Sebelumnya, Malaysia dihebohkan dengan penamplan konser musik The 1975, di mana sang vokalis, Matty Healy melakukan adegan ciuman sesama jenis di panggung.

Konser yang dilakukan di Kuala Lumpur hari Jumat (20/7/2023) terpaksa dihentikan. Saat itu sang vokalis Matty Healy mencium bibir sang basis, Ross MacDonald, di atas panggung.

Baca Juga: Malaysia Incar Tembus 120 Besar Ranking FIFA Lewat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Konon, aksi tersebut dilakukan Matty Healy sebagai kritik undang-undang anti-LGBT yang berlaku di Malaysia.

Load More