
SuaraBatam.id - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan beberapa penyebab gagal ginjal akut, yang sering menjadi penyebabnya adalah hipertensi yang tidak terkendali, diabetes, infeksi virus, hingga diare berat yang menyebabkan bersangkutan mengalami dehidrasi.
"Selain itu juga ada faktor kimia seperti Etilen Glikol yang menjadi salah satu outbreak terjadinya gagal ginjal akut," paparnya.
Menurut Dicky, kasus gagal ginjal akut yang menyebabkan kematian pada anak sudah masuk dalam kriteria kejadian luar biasa (KLB).
"Tentunya keadaan seperti ini memenuhi kriteria kejadian luar biasa, karena definisi KLB adalah suatu kejadian yang tadinya tidak ada," paparnya.
Selain itu, menurutnya literasi soal gejala gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) perlu dilakukan secara masif untuk meningkatkan kewaspadaan publik.
"Membangun komunikasi risiko yang efektif, membangun literasi publik tentang gagal ginjal akut perlu agar masyarakat lebih waspada," ujar Dicky dikutip dari Antara.
Ia menambahkan, perilaku masyarakat untuk mendatangi layanan kesehatan juga perlu dibangun agar keracunan obat pada pasien gangguan ginjal akut dapat segera teratasi.
"Di daerah masih banyak masyarakat yang masih enggan ke faskes, mereka cenderung mengobati sendiri," katanya.
Dicky yang juga Praktisi dan Peneliti Global Health Security itu menambahkan, literasi juga perlu melibatkan tenaga kesehatan, terutama di daerah-daerah.
Baca Juga: Ada Potensi Kasus Gangguan Ginjal Akut Belum Terdata dengan Baik, Pemerintah Lakukan Surveilans
"Sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak juga tentunya sangat diperlukan untuk mencegah agar penyakit ini bisa dicegah sedini mungkin," tuturnya.
Secara terpisah, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Zulies Ikawati menyarankan masyarakat untuk memperbanyak minum air putih jika telanjur mengonsumsi obat yang mengandung zat Etilen Glikol (EG).
"Saya kira meminum air putih yang banyak mempercepat eliminasi pembuangan. Air itu nanti menggelontorkan dan juga mengencerkan sehingga kadar yang berbahaya menjadi berkurang sambil tetap dipantau apakah ada gejala," ujarnya.
Berita Terkait
-
Jangan Berlebihan, Ini Takaran Minum Air Putih sesuai Umur demi Ginjal Sehat
-
7 Minuman Alami Berkhasiat Bantu Detoks Ginjal: Antiribet, Yuk Coba di Rumah!
-
8 Rutinitas Pagi yang Terbukti Secara Riset Bisa Meningkatkan Kesuksesan Hidup, Sudah Kamu Coba?
-
Benarkah Pasien Penyakit Ginjal Kronis Dilarang Makan Buah? Ini Penjelasan Dokter
-
Manfaat Air Putih Murni, Kunci Penting Detoksifikasi Tubuh!
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Murah Stylish Tanpa Modif untuk Anak Muda, Lengkap Estimasi Pajaknya
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
Terkini
-
Daftar Harga Produk Tecnifibre Terbaru 2025
-
BFF 2025 Hadirkan Kolaborasi Fashion, Kecantikan, dan Fragrance untuk Dorong Ekonomi Kreatif
-
BRI Buka BFLP 2025, Peluang Emas Tingkatkan Karier Sesuai Passion
-
Ribuan Pekerja Migran Hadiri Peresmian BRI Taipei sebagai Mitra Finansial Tanah Air
-
AgenBRILink BRI di Gowa Salurkan Pupuk dan Layanan Keuangan, Dukung Petani Sejahtera