
SuaraBatam.id - Dinas Kesehatan (Dinas) Kota Batam, menyebutkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah itu mengalami meningkat sejak Januari 2022.
Menurutnya, kasus DBD di Batam meningkat akibat pola perubahan cuaca yang dinilai cukup ekstrem.
"Sejak awal tahun 2022 ini, pola cuaca di Batam mengalami sedikit perubahan. Di mana kita tahu, curah hujan sedikit meningkat terutama di dua bulan terakhir ini," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batam, Melda Sari, Rabu (28/9/2022).
Saat ini, Melda menyebut Dinkes Batam telah mencatat ada 671 kasus DBD yang ditangani oleh seluruh Fasilitas Kesehatan (Faskes).
Berdasarkan data kasus pada 26 September di Kota Batam, terdapat tambahan 6 kasus di Kecamatan Sekupang, 2 kasus di Batu Aji, 16 kasus di Sagulung, 1 kasus di Galang, 1 kasus di Sei Beduk, 3 kasus di Nongsa, 12 kasus di Batam Kota, 8 kasus di Bengkong, 5 kasus di Batu Ampar, dan 7 kasus di Lubuk Baja.
Alhasil, terdapat temuan 61 kasus DBD di Kota Batam selama September 2022.
Sedangkan berdasarkan Incidence Rate, Kecamatan Bengkong dan Batam Kota menjadi yang tertinggi dengan nilai 54,33 dan 72,27.
"Kecamatan Batam Kota, tercatat menorehkan angka tertinggi dengan total keseluruhan mencapai 184 kasus," lanjutnya.
Walau demikian, Melda juga menyebut kasus DBD di Kota Batam saat ini masih terbilang aman karena belum melewati batas Inciden Rate 49 per 100 ribu jiwa.
Baca Juga: Kasus DBD di Tangerang Melonjak Hingga 1.035 Kasus, Tujuh Kasus Meninggal Dunia
"Tapi masih terbilang aman. Karena insiden rate-nya di bawah 49/100 ribu penduduk. Wilayah yang tertinggi ada di kecamatan Batam Kota," paparnya.
Senada dengan peningkatan kasus DBD di Batam, pihaknya menghimbau agar masyarakat dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan.
Diantaranya, menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti bak mandi, menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, tempayan dan lain lain, serta mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti: botol bekas, ban bekas dan lain lain.
Kemudian memantau wadah air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakkan nyamuk dedes aegypti, mengganti air vas bunga seminggu sekali, mengeringkan air di alas pot bunga, memperbaiki saluran air dan lain-lain.
"Kami juga mengimbau agar melakukan gotong royong setiap minggunya. Intinya ada di masyarakat," harapnya.[ antara]
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Berita Terkait
-
Sosok Aisar Baru, Sultan Singapore Keeganteng
-
1.550 Anak SD Kelas 1-5 di Kutai Kartanegara Bakal Dapat Vaksin DBD, Seberapa Ampuh?
-
5 Aksi Keji Roslina ke ART di Batam, Termasuk Panggil Pakai Nama Binatang
-
Cerita Intan ART Batam yang Dipaksa Makan Kotoran oleh Majikan, Selamat Usai Nekat Lakukan Ini
-
Hana Pet Cafe Batam Diduga Milik Roslina Penyiksa ART Jadi Sorotan, Karyawan Cemaskan Hal Ini
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
Kelakar Sri Mulyani Potong Gaji Sekjen Karena Punya 3 Wamen
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah RAM 8 Memori 256 GB di Bawah Rp 4 Juta, Multitasking Anti Lemot!
-
Siapa di Balik Prime11? Agen Pemain yang 'Jerumuskan' Rafael Struick dan Jens Raven ke Super League
-
Jay Idzes Tarik Diri usai Tak Kunjung Dapat Klub Baru, Bagaimana Nasibnya di Venezia?
-
Regulasi 11 Pemain Asing, Guru Patrick Kluivert Dorong Pemain Lokal Hengkang dari Super League
Terkini
-
Modal KUR BRI, Omzet Supplier Ikan Ini Melejit Berkat MBG
-
Klasterkuhidupku BRI, Solusi UMKM Batu Bertahan Saat Pandemi
-
BRI dan AgenBRILink Perluas Layanan untuk Inklusi Keuangan Nasional
-
Apakah Layak Berinvestasi Emas Antam 3Gr Saat Ini?
-
Top, BRI Pimpin Daftar Teratas Bank di Indonesia versi The Banker!