
SuaraBatam.id - Stok vaksin di Kepulauan Riau (Kepri) sudah menipis. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau dua kali melayangkan surat kepada pemerintah pusat untuk penambahan vaksin.
Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Muhamad Darwin di Kota Tanjungpinang, Kamis, mengatakanstok vaksin di sejumlah kabupaten dan kota sudah habis, seperti Tanjungpinang, Kabupaten Natuna, Karimun dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Sedangkan stok vaksin di Batam tinggal 300 dosis, Bintan 168 dosis dan Lingga 432 dosis.
"Satgas kabupaten dan kota juga sudah meminta vaksin kepada kami," katanya, dilansir dari Antara.
Darwin mengemukakan persediaan vaksin di pusat juga mulai menipis sehingga Satgas Penanganan COVID-19 Kepri memaklumi sampai sekarang vaksin belum disalurkan ke Kepri.
Baca Juga: Segera Tiba di Indonesia, Vaksin Cacar Monyet dari Denmark
"Di pusat juga mulai menipis. Kami yakin pemerintah pusat mengambil langkah yang cepat agar stok vaksin di Kepri memadai," ucapnya.
Kepala Dinas ESDM Kepri itu mengimbau masyarakat, terutama yang ingin melakukan perjalanan keluar provinsi untuk bersabar. Satgas Penanganan COVID-19 Kepri segera mengumumkan kepada publik bila vaksin didistribusikan pusat ke Kepri.
"Kami mohon bersabar, mudah-mudahan dalam waktu dekat pusat kembali mendistribusikan vaksin ke Kepri," ujarnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana berharap pemerintah pusat segera mendistribusikan vaksin COVID-19 ke Kepri.
"Kami ingin agar program vaksinasi mencapai target sehingga terbentuk kekebalan tubuh masyarakat secara komunal," ucapnya.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, KPU Batam Catat 12 Ribu Data Parpol Belum Penuhi Syarat
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu juga mengimbau masyarakat untuk tidak menunda suntik vaksin COVID-19 bila sudah ada stok vaksin di puskesmas. Ia mengingatkan bahwa suntik vaksin itu merupakan kebutuhan di masa pandemi COVID-19.
Kegiatan vaksinasi gencar dilakukan pemerintah pusat hingga daerah untuk melindungi masyarakat.
"Jadi suntik vaksin itu bukan untuk memenuhi syarat perjalanan ke luar provinsi, melainkan kebutuhan hidup. Jangan ada lagi pemikiran seperti itu, yang menyebabkan orang hanya mau vaksin ketika ingin keluar daerah," katanya. [antara]
Berita Terkait
-
1.550 Anak SD Kelas 1-5 di Kutai Kartanegara Bakal Dapat Vaksin DBD, Seberapa Ampuh?
-
5 Aksi Keji Roslina ke ART di Batam, Termasuk Panggil Pakai Nama Binatang
-
Cerita Intan ART Batam yang Dipaksa Makan Kotoran oleh Majikan, Selamat Usai Nekat Lakukan Ini
-
Hana Pet Cafe Batam Diduga Milik Roslina Penyiksa ART Jadi Sorotan, Karyawan Cemaskan Hal Ini
-
Tampang Roslina Rossa Fang Tersangka Penyiksa ART di Batam, Owner Pet Cafe dan Mantan Manager Bank
Terpopuler
- Jangan Salah Pilih! Ini 3 Mobil Keluarga Bekas Rp50 Jutaan yang Paling Minim Perawatan
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 26 Juni: Klaim Golden Gloo Wall dan Diamond
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- 5 Mobil Bekas Merek VW Termurah: Semiring Harga Avanza Bekas
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Desain Mewah Rp 80-100 Juta: Ada BMW dan Honda
Pilihan
-
Kemenkeu Ungkap Prabowo Tebas 145 Peraturan Sektor Pertanian, Dampaknya Bikin Ngeri!
-
Penjual E-commerce Kena Pajak, Kemenkeu Minta Para Pelapak Tenang
-
Bukan Kanan Atau Kiri, Ini Jalan Ekonomi yang Diambil Prabowo
-
Dugaan Malpraktik Dokter Senior RSCM, Terancam Karier Tamat Hingga Penjara 5 Tahun
-
Gaji Cristiano Ronaldo Rp3,8 Triliun Bisa Buat Beli Apa Saja di Indonesia?
Terkini
-
AgenBRILink dari BRI Bantu UMKM dan Ekonomi Daerah Tumbuh
-
Dari Lokal ke Global, Casa Grata Buktikan UMKM Bisa Mendunia Bersama BRI
-
BRI Jamin Kemudahan Transaksi di Libur Panjang Lewat Weekend Banking dan Solusi Digital
-
Dorong UMKM Bangkit, BRI Salurkan KUR Rp69,8 triliun Sepanjang 2025
-
Puncaki Daftar Fortune Asia Tenggara, BRI Raih Posisi Tertinggi sebagai Institusi Keuangan No.1