Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 04 September 2022 | 18:53 WIB
Ilustrasi lokasi pembacokan. [Suara.com/Wivy]

SuaraBatam.id - Dua warga Kelurahan Sei Langkai, Kecamatan Sagulung, Kota Batam menjadi korban pembacokan tetangganya sendiri.

Kedua korban merupakan ayah dan anak. Korban berinisial KPS dan RPS awalnya terlibat cekcok dengan tetangganya yang memiliki warung.

Hal itu lantaran KPS yang merupakan Ketua RT itu menegur pemilik warung karena dijadikan tempat pelajar ngetem.

Korban malah kena bacok. Bahkan anaknya, RPS yang ikut menemani ayahnya juga mendapatkan sejumlah luka.

Kanit Reskrim Polsek Sagulung Ipda Hasmir menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (31/8/2022) sore.

Kedua korban mengalami luka yang cukup serius dan harus dilarikan ke rumah sakit.

"Korban ini terdiri dari ayah dan anaknya, sehingga yang datang untuk melapor ke kita yakni istrinya," ujar Hasmir dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Sabtu (3/9/2022).

Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 17.00 WIB. Pelapor (istri KPS) tengah tertidur dan mendengar suara teriakan dari suami dan anaknya.

Saat ini melihat anak dan suaminya bersimbah darah karena mengalami luka pada bagian kepala kiri. Sedangkan sang anak mengalami hal yang sama, namun memiliki luka pada jarinya akibat bacokan sebuah parang.

"Kepala suaminya luka cukup serius di bagian sebelah kiri dan luka sobekan pada bagian belakang tumit korban, sedangkan sang anak mengalami luka pada jari tengah tangan kanan," kata dia.

Polisi memastikan luka yang didapatkan ayah dan anak itu akibat bacokan benda tajam.

"Luka yang dialami pada kedua korban tersebut diakibatkan karena terkena bacokan parang milik pelaku," sebutnya.

Usai mendapatkan laporan tersebut, unit Reskrim Polsek Sagulungangsung melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka, Pipin (42). Saat ini Pipin tengah menjalani pemeriksaan di Polsek.

"Pelaku memiliki warung dan warung tersebut menjadi tempat tongkrongan anak cabut sekolah yang berasal dari SMP negeri di lokasi itu," kata salah satu warga.

Korban sempat menegur pemilik warung itu, namun pemilik warung dan juga anak sekolah yang nongkrong mengancam korbannya. Ironinya, korban pun sempat diancam akan dibunuh oleh mereka.

"Mereka (pemilik warung dan siswa SMP yang cabut sekolah) mengancam korban akan dibunuh jika melapor ke pihak sekolah kalau mereka sering cabut sekolah dan berada di warung itu," terangnya.

Kendati didiamkan oleh korban, anak-anak sekolah tersebut malah semakin menjadi-jadi. Mereka kerap membuat onar di wilayah tersebut. Mulai dari menyelinap masuk ke halaman rumah warga hingga melakukan pencurian sepatu milik warga di lingkungan tersebut.

Merasa semakin risih dengan ulah anak-anak tersebut, korban yang merupakan ketua RT pun memberanikan diri datang bersama anaknya untuk menegur para pelajar yang saat itu tengah cabut sekolah di warung tersebut.

Alhasil, pemilik warung langsung keluar dan menganiaya korban dengan cara membacok menggunakan sebuah parang.

Load More