
SuaraBatam.id - Email spam paling banyak beredar di kawasan Asia Pasifik menurut laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber Kaspersky.
Mereka mendapati 24 persen spam beredar di wilayah Asia Pasifik berdasarkan deteksi platform. Lebih dari separuh (61,1 persen) menargetkan pengguna Kaspersky di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Jepang dan Taiwan.
"Pemantauan terus-menerus yang kami lakukan terhadap Advanced Persistent Threats (APTs) saat ini dan yang baru yang beroperasi di Asia Pasifik menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku ancaman terkenal menggunakan phishing bertarget yang disebut spearphishing untuk membobol sistem organisasi," peneliti senior tim riset dan analisis global Kaspersky, Noushin Shabab, dalam siaran pers, diterima Rabu.
Ada tiga faktor yang menyebabkan banyak beredar di Asia Pasifik, pertama yaitu populasi yang besar. Wilayah Asia Pasifik memiliki hampir 60 persen populasi dunia, dengan begitu ada lebih banyak calon korban di wilayah ini dibandingkan wilayah lain di dunia.
Baca Juga: Email Spam Banyak Beredar di Asia Pasifik, Benarkah?
Kedua, Asia Pasifik tergolong tinggi dalam adopsi layanan elektronik dalam kegiatan sehari-hari, misalnya belanja online.
Terakhir, pandemi yang berkepanjangan menyebabkan aktivitas luar ruangan terbatas sehingga masyarakat harus berkegiatan dari rumah. Pada kasus bekerja dari rumah, misalnya, karyawan membawa perangkat kerja ke rumah. Perlindungan jaringan internet belum tentu sebaik di kantor.
Email spam sebenarnya bukan serangan yang kompleks secara teknologi, tapi, tetap bisa menimbulkan ancaman besar bagi individu dan perusahaan jika dilakukan dengan teknik rekayasa sosial yang canggih.
Serangan email spam biasanya digunakan penjahat siber untuk mendapatkan uang dan melakukan penipuan dengan teknik phishing. Teknik phishing digunakan untuk mendapatkan kata sandi, nomor rekening bank, nomor kartu kredit dan data-data penting lainnya.
Selain itu, email spam juga digunakan untuk menyebarkan malware ke komputer penerima. [antara]
Baca Juga: RUU PDP Disahkan, Pemerintah dan Swasta Akan Tingkatkan Anggaran Keamanan Siber
Berita Terkait
-
Serangan Siber Memanfaatkan Nama Merek Populer Segmen Keluarga Meningkat 38 Persen dalam Setahun
-
Jenis Serangan Siber Jangka Panjang 35 Persen Melampaui Durasi Satu Bulan di 2024
-
Suara.com Sempat Kena Serangan DDoS, Apa Itu dan Bagaimana Mengatasinya
-
Pemilik Smartphone Indonesia Jadi Sasaran Empuk Virus Trojan Triada
-
Cara Menangkis Serangan Ransomware lewat Kamera Pengawas
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan