SuaraBatam.id - Malaysia tampaknya sedang mempertimbangkan kebijakan legalisasi ganja untuk kebutuhan medis di negara itu.
Informasi itu diketahui dari seorang pejabat kementerian kesehatan Malaysia, Rabu.
"Kami sedang mengembangkan kerangka kerja kami sendiri untuk penggunaan ganja untuk tujuan medis, dan ingin belajar dari Thailand," kata pejabat Malaysia itu kepada Reuters tanpa menyebut nama, dikutip dari wartaekonomi--jaringan suara.com.
Diketahui, Malaysia adalah negara yang bisa menjatuhkan hukuman mati untuk kepemilikan ganja.
Baca Juga: Bareskrim Polri Temukan Ladang Ganja Seluas 25 Hektar di Aceh
Namun, saat ini negara tersebut ingin belajar dari Thailand yang lebih dulu melegalkan ganja untuk tujuan medis.
Komentar itu muncul setelah menteri kesehatan Thailand mengatakan dia akan bertemu dengan mitranya dari Malaysia selama pertemuan para menteri kesehatan APEC minggu depan di mana Thailand akan memamerkan karyanya dalam melegalkan ganja obat.
Pemerintah Malaysia tampaknya tertarik untuk belajar dari kerangka kerja Thailand untuk penggunaan medis.
Dengan tradisi menggunakan ganja untuk menenangkan rasa sakit dan kelelahan, Thailand melegalkan ganja obat pada tahun 2018, menjadi pada bulan Juni negara Asia pertama yang mendekriminalisasi budidaya ganja dan konsumsinya dalam makanan dan minuman.
Budidaya dan penggunaan ganja untuk rekreasi sekarang ilegal di Malaysia, dan kepemilikan lebih dari 200 gram (7 oz) obat tersebut memerlukan hukuman mati wajib.
Baca Juga: Deretan Negara yang Merdeka Bulan Agustus Selain Indonesia, Ada Negeri Jiran
Namun Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan impor dan penggunaan mariyuana medis di bawah resep dokter diperbolehkan jika terdaftar dan berlisensi di Badan Pengawas Obat.
Pada bulan April, Khairy mengatakan pemerintah menyambut baik studi klinis untuk penggunaan medis cannabidiol, bahan kimia dalam ganja yang tidak memberikan "tinggi" kepada pengguna.
Bulan lalu, kantor berita negara Bernama mengatakan kementerian kesehatan bertujuan untuk mulai mendaftarkan beberapa produk cannabidiol tahun depan setelah mempelajari keamanannya, meskipun persetujuan untuk budidaya masih jauh.
Tidak ada komentar langsung dari menteri hukum Malaysia.
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul, pendorong utama di balik legalisasi ganja di negaranya untuk tujuan medis, memperkirakan industri ini bisa bernilai lebih dari $3 miliar dalam lima tahun.
"Topik diskusi adalah bagaimana memajukan kebijakan semacam ini secara bersama-sama untuk menciptakan manfaat, secara ekonomi dan medis," katanya dalam konferensi pers di Bangkok.
"Kami ingin semua orang mengenali properti tanaman ganja ini," katanya, Rabu.
"Semakin banyak orang tertarik pada bidang ini, semakin banyak pengembangan dan penelitian (itu) akan tercipta," tambahnya.
Berita Terkait
-
Bass/Supissara Juara Thailand Masters 2025, Dejan/Fadia Runner Up
-
Statistik Membuktikan, Pindah Ke Thailand Bagus Bagi Pratama Arhan
-
Jadwal Final Thailand Masters 2025, Tidak Laga Perang Saudara Lagi!
-
Malaysia Jiplak Naturalisasi Timnas Indonesia, Media Belanda: Peniru!
-
FAM Todong Rekan Ragnar Oratmangoen: Apa Kamu Mau Bela Malaysia?
Terpopuler
- Kiper Diaspora dari Jerman Sudah Tiba di Indonesia, Langsung Gabung Skuad Garuda
- Dikabarkan Putus, Nikita Mirzani Sebut Matthew Gilbert Gentleman: Dia Tidak Mokondo
- Diduga Disindir Maia Estianty, Ingat Lagi Alasan Desy Ratnasari dan Irwan Mussry Berpisah
- Nikita Mirzani Ungkap Watak Asli Matthew Gilbert: Duit Gue Lebih Banyak, Tapi...
- Direktur Olahraga Belanda: Saya Pikir Timnas Indonesia Akan...
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi Note 14 5G vs Vivo V40 Lite 5G, Duel HP 5G Terbaru
-
Harga Emas Antam Masih Tinggi, Hari Ini Dibanderol Rp1.624.000/Gram
-
Pengamat Curigai Sesatnya Kurs Rupiah di Google Ulah Hacker yang Kecewa pada Prabowo
-
Juventus Rekrut Jay Idzes Seharga Rp Rp 337 Miliar: 6 Bulan Balik Modal Kok
-
Juventus Ingin Rekrut Jay Idzes dari Venezia, Tapi Wajib Bayar Segini
Terkini
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI