Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Sabtu, 13 Agustus 2022 | 18:26 WIB
Ilustrasi nelayan tradisional.(pixabay)

SuaraBatam.id - Kapal pukat trawl dan cantrang marak berlayar di perairan Bintan, Kepulauan Riau.

Para nelayan setempat mengeluhkan aktivitas kapal tersebut saat bertemu langsung dengan Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan di sela ekspor ikan beku oleh PT BIG di Jalan Barek Motor, Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Sabtu (13/8/2022).

Salah seorang nelayan tradisional, Muhsani, mengatakan kapal trawl dan cantrang ini sangat meresahkan nelayan tradisional yang betaktivitas mencari ikan hanya dengan bubu.

Sebab tidak hanya ikan yang mereka jarah tapi tempat yang dihuni ikan seperti batu karang juga ikutan ditarik.

Baca Juga: Nelayan di Rokan Hilir Tewas Tersambar Geledek Saat Melaut

“Nelayan yang gunakan kapal trawl dan cantrang berasal dari Pulau Jawa. Mereka mencari ikan sampai di sini,” ujarnya, dikutip dari batamnews--jaringan suara.com.

Aktivitas kapal trawl dan cantrang ini sangat merugikan nelayan tradisional. Karena selain menjarah ikan secara besar-besaran mereka beraktivitas 3 mil dari pantai Bintan.

Otomatis hasil tangkapan nelayan tradisional jadi berkurang drastis.

Dia meminta kepada kepala daerah untuk bertindak tegas dengan keberadaan kapal trawl dan cantrang ini. Karena jika ini dibiarkan maka nasib nelayan tradisional di Bintan bisa pupus.

“Sudah 3 mil dari pantai mereka beraktivitas. Semua mereka sapu sehingga kita memgalami kekurangan hasil tangkapan,” jelasnya.

Baca Juga: Dua Pekan Ini Solar Subsidi Langka, Nelayan Lamongan Pilih Tidak Melaut

Sementara, Roby menuturkan akan segera berkoordinasi ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri terkait keluhan nelayan ini.

Load More