Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 15:45 WIB
Suasana di Kawasan Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (29/7). [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraBatam.id - Sejak nama Citayam populer karena Citayam Fashion Week atau CFW, dampaknya juga terimbas pada sektor properti.

Dikutip dari Wartaekonomi--jaringan suara.com, Marine Novita, Country Manager Rumah.com, mengatakan area Citayam justru menjadi salah satu incaran utama di Kota Depok.

Bahkan, permintaan rumah di area Citayam menjadi tertinggi kedua di Kota Depok yaitu sebesar 11,88 persen dari keseluruhan total permintaan.

"Indeks harga dan suplai rumah di Citayam bergerak beriringan akhir-akhir ini. Masing-masing mencatat tren positif secara kuartalan, walaupun negatif secara tahunan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga: Diresmikan, Ridwan Kamil Harap Situ Rawa Kalong Depok Dapat Tingkatkan Perekonomian Warga

Indeks harga properti di kawasan Citayam naik sebesar 1,0% dari kuartal sebelumnya.

Adapun secara tahunan turun sebesar 4,6%. Sementara itu, indeks suplai naik sebesar 19,9% secara kuartalan, namun turun sebesar 12,5% secara tahunan.

Citayam berlokasi di pinggiran Kota Depok dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor sehingga warga Citayam bisa memilih berbagai fasilitas baik di Kota Depok atau Kabupaten Bogor.

Citayam memiliki fasilitas terpenting yaitu akses transportasi commuter line melalui Stasiun Citayam yang sudah sejak jaman dahulu ada, sehingga kawasan ini mampu mengakomodir kebutuhan hunian bagi para pekerja di Jakarta yang menginginkan hunian terjangkau di kawasan penyangga.

Sementara itu, area Pancoran Mas mencatat kenaikan harga properti tertinggi di Kota Depok.

Baca Juga: Situ Rawa Kalong Diresmikan, Ridwan Kamil : Wahai Warga Depok Ruang Publik Ini Siap Dipakai

Kenaikan harga di Pancoran Mas tampaknya didorong oleh keberadaan gerbang tol tepat di dalam area kecamatan dan dua akses jalan tol, yaitu Depok-Antasari dan Cimanggis-Cinere.

Marine menjelaskan bahwa akses yang lebih dekat dengan pusat kegiatan Kota Depok di Margonda Raya juga menguntungkan pemilik hunian di area Pancoran Mas sehingga terjadi kenaikan permintaan secara kuartalan.

Permintaan rumah di area Pancoran Mas menjadi tertinggi keenam di Kota Depok, yaitu sebesar 8,78% dari keseluruhan total permintaan.

Indeks harga properti di area Pancoran Mas tercatat naik sebesar 5,1%, indeks suplai naik sebesar 6%, sementara indeks permintaan naik signfikan sebesar 20% dengan median harga per meter persegi tercatat sebesar Rp9.722.222.

Load More