Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Senin, 11 Juli 2022 | 14:18 WIB
Nelayan jadi korban tabrak lari kapal di laut. (Foto: ist)

SuaraBatam.id - Satu kapal penampung ikan melarikan diri setelah menabrak satu perahu nelayan di Perairan Kecamatan Sugie Besar, Kabupaten Karimun, Jumat (8/7/2022) malam lalu.

Akibatnya, perahu nelayan karam itu karam akibat tabrakan. Drum-drum dari perahu itu berserakan di laut tepatnya di Perairan Tanjung Pelandung, Desa Comol, Kecamatan Sugie Besar.

Dua nelayan di perahu itu Sunardi dan Kamin berhasil selamat dari kejadian itu. Kapal besar penampung ikan yang menabrak itu terbuat dari kayu lapis fiber.

Melansir Batamnews--jaringan suara.com, Danlanal TBK Letkol Laut (P), Joko Santosa mengatakan kapal penampung itu masuk ke wilayah di mana banyak nelayan yang sedang menjaring ikan.

"Sebelum menabrak, kapal itu juga mengenai jaring nelayan," ucapnya, Senin (11/7/2022).

Baca Juga: Basarnas Temukan Nelayan Hilang Sejak Jumat Pekan di Perairan Torega Lalu dalam Kondisi Meninggal Dunia

Sejumlah nelayan yang sedang melaut saat itu telah memberikan lampu isyarat dengan senter agar kapal besar itu tidak masuk area tangkap nelayan.

Namun, kapal penampung tersebut tetap masuk dan tidak merubah arah haluan kapal dan mengenai jaring nelayan. Kapal kemudian menabrak kapal nelayan.

Beruntung dua nelayan yang berada di atas pompong segera menyelamatkan diri dengan molompat ke laut sebelum tabrakan.

"Nelayan sudah memberikan kode dengan lampu. Namun, hingga akhirnya kapal penampung menabrak kapal nelayan pada bagian belakang sebelah kanan," ujar Danlanal.

Kapal penabrak akhirnya kabur dan mematikan lampu kapal. Dua nelayan nahas itu ditolong nelayan lainnya yang menjaring ikan di perairan itu. Mereka kemudian membantu kapal yang karam itu dengan menariknya ke perairan Desa Keban.

Baca Juga: Basarnas Selamatkan 3 Nelayan yang Kapalnya Alami Mati Mesin di Laut Natuna Kepulauan Riau

"Suryadi dan Kamin ditolong oleh para nelayan terdekat untuk dievakuasi. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta," ujar Letkol Joko.

Joko mengatakan hal itu sebagai kesalahan fatal kapal penampung ikan tersebut yang tidak menghiraukan panduan lampu sorot yang diberikan oleh nelayan jaring Tengiri.

"Tentu kejadian ini sangat fatal sekali, bahkan kapal yang menabrak itu juga tidak bertanggungjawab, dan mematikan lampu penerangan untuk berusaha untuk melarikan diri," kata Danlanal Joko.

Lanal Karimun tengah mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti untuk melacak kapal penampung ikan tersangka 'tabrak lari' tersebut.

Load More