Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 15 Maret 2022 | 16:57 WIB
Sejumlah pedagang di Pasar Bintan Center Kota Tanjungpinang bersama PT Sinar Bahagia Group (SBG) menggelar pertemuan, Selasa (15/3/2022). (Rico Barino/suara.com)

SuaraBatam.id - Sejumlah pedagang di Pasar Bintan Center Kota Tanjungpinang mendatangi Kantor PT Sinar Bahagia Group (SBG), Selasa (15/3/2022).

Puluhan pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Bintan Center ini, menggelar pertemuan untuk negosiasi harga sewa lapak yang direncanakan akan naik pada tahun 2023 mendatang.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Bintan Center, Ibrahim mengatakan pertemuan ini merupakan upaya para pedagang untuk yang kesekian kalinya. Dan lagi-lagi, kata Ibrahim dari pertemuan tersebut belum mendapatkan kesepakatan dalam penyesuaian harga sewa lapak.

Dijelaskan Ibrahim, sejak awal dibukanya pasar Bintan Center pada tahun 2003 lalu Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang memberikan subsidi untuk sejumlah lapak. Dan kontrak tersebut akan habis pada tahun 2023 mendatang.

Baca Juga: Indihome Telkom Mati Total di Bintan dan Tanjungpinang, Penyebabnya Belum Diketahui

"Dengan habisnya masa kontrak sewa lapak tersebut, Pemko Tanjungpinang tidak berniat untuk melanjutkan sewa lapak tersebut. Saat ini kami ditinggal begitu saja, tidak ada solusi dari pemerintah daerah," kata Ibrahim usai pertemuan tersebut.

Masih dikatakan Ibrahim, keinginan para pedagang tentunya harga sewa lapak yang ditetapkan PT SBG dapat diturunkan. Karena menurut padagang terlalu tinggi kemudian kondisi pasca pandemi ini juga berdampak.

"Kita sudah ajukan, usulan harga sewa lapaknya kepada PT SBG. Meskipun belum ada kata sepakat, mudah-mudahan perjuangan ini mendpatkan hasil yang baik untuk kedua belah pihak," jelasnya.

Diketahui, pengelolaan Pasar Bintan Center pada tahun 2023 mendatang akan sepenuhnya dikelola oleh pengembang, yakni PT Sinar Bahagia Group. Sehinga PT SGB telah mengeluarkan penyesuaian harga sewa lapak baru.

Khoirudin, pedagang sayur Pasar Bintan Center, yang hadir juga menyampaikan sebagian pedagang sangat keberatan dan tidak sanggup untuk membayar harga sewa yang baru.

Baca Juga: Buruh Bangunan di Tanjungpinang Diduga Cabuli Tiga Bocah di Bawah Umur

"Harga sewanya terlalu tinggi, itu tidak masuk akal karena Pasar Bintan Center sekarang juga sudah mulai sepi di atas jam 10 pagi. Harga sewanya lebih mahal dibanding harga sewa ruko pertahunnya," ujar Khoirudin.

Khoirudin juga menyayangkan sikap Pemko Tanjungpinang, yang menurutnya saat ini lepas tangan. Dikatakannya, para pedagang ini telah menemui pihak Pemko Tanjungpinang dan DPRD Tanjungpinang, namun belum mendapatkan solusi terbaik.

"Kami hanyalah pedagang kecil yang menggangtungkan hidup di jualan. Jatuh tempo untuk melanjutkan bayar sewa lapak pada Juli 2022. Tapi kalau harga masih tinggi kami tidak tau harus mengadu kesiapa lagi," ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan PT SInar Bahagia Group, Suryono mengatakan pihaknya belum dapat memutuskan apa yang menjadi keinginan para pedagang tersebut. Namun pihaknya akan mempertimbangkan usulan-usulan para pedagang.

"Usulan para pedagang akan kami tinjau kembali. Tapi perlu saya sampaikan, tidak bisa semuanya berubah, apa yang sudah menjadi ketetapan kami. Akan kami tinjau satu persatu kelapangan untuk melihat langsung usaha para pedagang. Bagi yang benar-benar usahanya belum maksimal menjadi pertimbangan kami," jelas Suryono.

Namun demikian, Suryono juga menjelaskan petimbangan untuk harga sewa tersebut berdasarkan sudah 20 tahun dibangunnya Pasar Bintan Center ini belum pernah dilakukan perbaikan.

"Sudah 20 tahun belum pernah di rehab. Sudah ada yang bocor dan kerusakan lainnya. Ini juga menjadi perhatian kami dan perlu dilakukan. Agar pedagang dan masyarakat yang berbelanja merasa nyaman," pungkasnya.

Kontributor: Rico Barino

Load More