Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 25 Februari 2022 | 14:12 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan saat ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraBatam.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta agar Pemilu 2024 ditunda setahun hingga dua tahun, kini giliran Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengemukakan hal yang sama.

Namun, Zulkifli Hasan beralasan, pemilu diundur karena kondisi global, terkait penyerangan Rusia ke Ukraina menjadi salah satu alasannya.

"Perkembangan terakhir situasi global. Baik ekonomi, juga konflik antara Rusia-Ukraina. Itu akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian global dan negeri kita," katanya seperti dikutip Suara.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2/2022). 

Selain itu, ia mengemukakan, pandemi yang belum berakhir juga menjadi alasan, lantaran memerlukan perhatian keseriusan untuk menangani. Sehingga pemerintah diminta fokus terhadap hal tersebut. 

Baca Juga: Ketum PAN Ikut-ikutan Setuju Pemilu 2024 Diundur, Konflik Rusia-Ukraina Juga Dijadikan Alasan

"Kedua, yang kita ikuti, perekonomian belum baik. Pertumbuhan kita rata-rata masih 3-3,5 persen. Situasi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, usaha-usaha yang belum kembali pulih," tuturnya. 

Kemudian alasan lainnya yakni, anggaran penyelenggaraan Pemilu 2024 juga sangat membebani, lantaran anggaran untuk membiayai konstetasi politik lima tahunan tersebut naik hingga Rp 180-190 triliun. 

"Keberlangsungan program-program untuk pembangunan karena pendami dua tahun ini yang tertunda. Itu alasan-alasan yang kita ikuti di berbagai kesempatan," katanya. 

Sebelumnya, Cak Imin mengusulkan Pemilu 2024 diundur karena momentum perbaikan ekonomi dianggap tak boleh terganggu dengan adanya Pemilu. 

"Saya mengusulkan pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2/2022). 

Baca Juga: Ketum PAN Zulkifli Hasan Dukung Pemilu 2024 Ditunda, Hasil Survei Jokowi hingga Konflik Rusia-Ukraina Jadi Pertimbangan

Ia mengemukakan, momentum perbaikan ekonomi yang sudah mulai berjalan pasca dua tahun dihajar Pandemi Covid-19 tidak boleh menjadi terhenti atau membeku. 

"Ditunda satu atau dua tahun agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi Freeze untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi," tuturnya. 

Cak Imin juga menjelaskan, pelaku bisnis juga sudah menyampaikan masukan pada 2022-2023 akan ada tren dan momentum perbaikan ekonomi yang luar biasa. 

Selain itu, dia juga beralasan banyak menerima masukan dari berbagai macam kunjunhan daerah. Banyak yang menyatakan pandemi telah membuat stagnansi dua tahun ekonomi, sosial, politik hingga pendidikan. 

"UMKM mengalami masa sulit tetapi saya bilang tidak hanya ekonomi, sosial pendidikan juga mengalami staganansi dua tahun. Dari kunjungan saya ke daerah dan melihat prospek yang sangat politis ke depan ini momentum ini tidak boleh diabaikan, momentum yang baik-baik ini ke depan tudak boleh diabaikan," katanya.

Load More