Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 15 Februari 2022 | 12:00 WIB
Ukraina Ukrainian Armed Forces Press Service/Handout via REUTERS/FOC/djo

SuaraBatam.id - Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) mengimbau warganya yang diberada di Ukraina untuk segera pulang. Mengingat negara tersebut sedang berkonflik.

Imbauan perjalanan itu dikeluarkan oleh Otoritas Singapura para Minggu malam 13 Februari 2022.

"Mengingat situasi saat ini, warga Singapura di Ukraina disarankan untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin melalui sarana komersial selagi masih memungkinkan," kata Kemenlu Singapura dikutip dari wartaekonomi, Senin 14 Februari 2022.

Situasi di Ukraina semakin mengkhawatirkan di tengah peringatan Barat bahwa invasi oleh Rusia bisa terjadi kapan saja.

Baca Juga: Kritik soal Perjanjian DCA dan FIR Indonesia-Singapura, Legislator PDIP: Jubir Istana sampai Menteri Gak Ada yang Ngerti

"Ketegangan terus meningkat di Ukraina dan wilayah sekitarnya." 

Walau sebelumnya Rusia membantah berniat menginvasi Ukraina, walau telah mengerahkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina. Moskow mengecam Barat sedang melakukan puncak histeria.

Amerika Serikat dan Eropa meningkatkan peringatan mereka tentang serangan segera oleh Rusia di Ukraina.

Sejumlah negara telah mengurangi atau mengevakuasi staf kedutaan dan telah menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina di tengah kebuntuan.

Selain Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Inggris, Jepang, Latvia, Norwegia, Slovakia, Israel, Italia, Jerman, Turki, dan Belanda termasuk di antara negara yang telah meminta warganya untuk meninggalkan Ukraina pun tak bepergian ke negara itu.

Baca Juga: 7 Potret Syahrini Menetap di Singapura, Makin Stylish dan Ramping!

Sementara, Singapura tidak memiliki misi diplomatik di Ukraina dan "tidak ada jaminan" bahwa MFA akan berada dalam posisi untuk membantu warga Singapura meninggalkan negara itu jika konflik terjadi, tambah kementerian itu.

Load More