Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 08 Februari 2022 | 21:00 WIB
Ilustrasi kurang tidur (Pexels).

- Serangan jantung

- Gagal jantung

- Detak jantung tak teratur

- Tekanan darah tinggi

Baca Juga: RS di Jakarta Sudah Terisi 66 Persen Pasien Covid-19, Satgas Minta Bersiap Konversi Tempat Tidur

- Stroke

- Diabetes


4. Kurang tidur membuat minat yang kurang terhadap seks

Seseorang yang mengalami kekurangan tidur akan mengalami libido yang lebih rendah sehingga minat terhadap seks berkurang. Hal ini karena dirinya akan merasa lelah dan kantuk. Sebuah studi dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism 2002 menunjukkan, banyak pria dengan sleep apnea memiliki kadar testosteron yang rendah.

5. Membuat depresi
Seseorang yang kekurangan tidur cenderung lebih mudah mengalami depresi. Dalam diskusi Sleep in America pada 2005, dikatakan depresi dan kecemasan cenderung terjadi pada seseorang yang tidur kurang dari enam jam di malam hari. Sebuah studi 2007 juga menunjukkan, seseorang yang menderita insomnia, lima kali lebih mungkin mengalami depresi. Dengan demikian, dapat terlihat tidur akan sangat memengaruhi kondisi mental seseorang.

Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 Tegaskan Warga Jangan Panik Hadapi Lonjakan Kasus: Belasan Ribu Tempat Tidur Sudah Disiapkan

6. Kurang tidur berdampak buruk bagi kulit
Kurang tidur akan berdapak pada kulit. Seseorang yang kekurangan tidur cenderung memiliki kulit yang pucat dan mata yang bengkak. Selain itu, kurang tidur juga akan menyebabkan kulit menjadu kusam, munculnya garis-garis halu atau penuaan, serta mata panda.

Load More