Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 15 Desember 2021 | 14:00 WIB
Suasana pedagang ikan pasar tos 3000 jodoh (partahi/suara.com)

SuaraBatam.id - Harga Cabai merah di Batam sudah turun. Namun, bahan pangan lainnya seperti ikan malah merangkak naik.

Kenaikan harga ikan di Batam menurut satu pedagang dikarenakan faktor cuaca seperti angin kencang dan gelombang tinggi di Kepulauan Riau.

"Kalo musim angin Utara begini pasokan ikan agak berkurang," ujar Bagindo salah seorang Pedagang Ikan di pasar Tos 3000, Rabu (15/12/2021).

Menipisnya suplai ikan mengakibatkan kenaikan harga, yang memang dilakukan oleh para pedagang.

Baca Juga: Masyarakat Batam Mulai Buru Pernak-pernik Natal

"Ya kita naik dikit harganya. Kita juga coba jual tipis biar masih ada yang membeli," ungkapnya.

Pedagang menyebut, rata-rata kenaikan harga ikan mencapai Rp 5 ribu-Rp 15 ribu per kilogram, seperti, jenis ikan kakap, tenggiri, tongkol dan lain-lain.

"Untuk ikan kakap tenggiri yang semula Rp45 ribu naik menjadi Rp55 ribu per kilogram. Begitu pula dengan harga ikan Sergai l yang semula Rp55 ribu menjadi Rp65 ribu per kilogram," terangnya.

Lanjutnya, untuk harga ikan kembung sendiri mengalami kenaikan sekitar Rp10 ribu per kilogram, biasanya di jual dengan harga Rp25 ribu kini menjadi Rp35 hingga Rp40 ribu.

Sementara untuk harga jual ikan tongkol masih berkisar Rp 30 ribu per satu kilonya, untuk ikan selar dan benggol untuk per kilogramnya berkisar diharga Rp30 ribu.

Baca Juga: Stok Sudah Aman, Harga Cabai di Batam Kembali Turun

Salah seorang ibu rumah tangga, Erni (32) yang sering berbelanja di pasar Tos 3000 mengakui kenaikan ikan segar yang di belinya.

"Iya, harga ikan mulai naik. Kemaren Minggu lalu beli tongkol masih bisa Rp 25 ribuan, sekarang udah naik jadi Rp 30 ribu," ujarnya.

Ibu dua anak itu mengaku bahwa memang kalo untuk akhir tahun ikan segar mengalami kenaikan.

"Kalo udah Desember ya biasalah mulai naik," paparnya.

Ia berharap kenaikan harga ikan di pasar tradisional tidak terlalu tinggi sehingga, ia dan keluarga masih dapat mengkonsumsi ikan.

"Ya mudah mudahan tidak terlalu tinggi, apalagi kita masih kondisi Pandemi, masih susah semuanya," tuturnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

 
 
 
 

Load More