Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 15 Oktober 2021 | 11:36 WIB
Suasana di rumah duka di Bengkong Wahyu, Kecamatan Bengkong, Kota Batam. (Foto: Yude/Batamnews)

SuaraBatam.id - Mirisnya korban tenggelam di Batam gagal tertolong karena tidak menemukan dokter di Puskesmas.

Meri Destaria br Nainggolan, warga Bengkong Wahyu itu tenggelam di Pantai Tanjungbuntung Baru dan sempat diselamatkan warga, Kamis (14/10/2021).

Ketua RW 17, Kawasan Bengkong Wahyu, Ferry Saragih menceritakan warga membawa Meri yang tak sadarkan diri ke rumahnya.

Kisah miris itu dimulai saat keluarga membawanya ke Puskesmas Tanjungbuntung yang lokasinya sekitar 10 menit dari rumahnya.

Baca Juga: Jakarta Tenggelam Karena Air Tanah Terus Disedot, Diperparah Perubahan Iklim

Sesampainya di Puskesmas, Ferry mengaku tidak melihat dokter maupun petugas lainnya di sana, hanya satu orang saja di meja resepsionis. Petugas itu mengaku seorang bidan.

Setelah diletakkan di kasur medis, dia lalu menyuruh bidan tersebut untuk menghubungi dokter, namun katanya tidak ada jawaban.

“Cuma dikasih oksigen aja, terus kami inisiatif lah sendiri menggosokkan balsem ke kaki korban biar hangat,” ujar Ferry di rumah duka, Jumat (15/10/2021) pagi.

Pada saat di puskesmas, Ferry mengaku masih melihat korban sedikit menggerakkan matanya.

Dia kembali lagi menyuruh bidan tersebut untuk menghubungi dokter, namun kembali katanya tidak ada jawaban.

Keluarga pun mulai panik, menunggu di puskesmas. Pasalnya nyawa Meri terancam, karena menunggu pertolongan yang terlalu lama.

Baca Juga: 16 Jam Hanyut di Sungai, Pemuda di Aceh Barat Ditemukan Tewas

“Saya suruh panggil ambulance, tapi katanya supirnya juga tidak mengangkat telepon. Inisiatif saya minta kunci ambulance, tapi katanya dibawa supir itu,” ucap Ferry.

Ferry juga sudah berusaha menyetop mobil yang melintas di dekat Puskesmas, namun tidak ada yang berhenti.

Karena tidak ada pertolongan, dia segera ke rumahnya untuk mengambil mobil miliknya untuk segera membawa Meri ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK).

“Sampai di RSBK dan diperiksa, dokter memberikan kabar kalau korban sudah meninggal sejak 1 jam yang lalu,” kata Ferry.

Kejadian itu tentunya membuat kaget Ferry dan keluarga korban, pasalnya waktu 1,5 jam berada di Puskesmas terbuang sia-sia menunggu nyawa Meri diselamatkan.

Isak tangis pun memenuhi rumah duka di Bengkong Wahyu, Kamis (14/10/2021) sore itu.

Load More