SuaraBatam.id -
Perempuan terkadang merasa tertekan saat menghadapi kenyataan tidak atau belum bisa punya anak.
Namun, jarang yang mempertanyakan bagaimana perasaan laki-laki ketika menghadapi kondisi itu?
Banyak yang tidak menyadari bahwa hal ini juga bisa menyebabkan stres pada pria, yang dapat memengaruhi kehidupan serta keputusan sehari-hari.
Berdasarkan laman Centre for Rural & Remote Mental Health Australia, tidak memiliki anak memengaruhi pria secara berbeda.
Sementara beberapa pria baik-baik saja tidak memiliki anak, yang lainnya bisa menyesal dan dipenuhi keputusasaan. Bahkan, ada yang membiarkan kesedihannya menjadi berkepanjangan.
Beberapa merasa terisolasi, dikucilkan, disalahpahami, terlepas dari mereka sebenarnya ingin memiliki anak atau tidak. Ada juga yang merasa kehilangan tujuan hidup atau merasa kejantanannya dihina.
Sebuah survei kecil di Inggris yang dilakukan oleh Robin Hadley dari Universitas Keele Inggris menunjukkan bahwa sebenarnya pria lebih tertekan dan kesepian ketika tidak memiliki anak.
Setengah dari peserta pria yang tidak memiliki anak mengatakan mereka mengalami isolasi karena bukan orang tua.
Dibanding perempuan, survei itu juga membuktikan bahwa pria cenderung lebih cemburu kepada orang tua lain dan merasa sedih, marah, hingga depresi karena tidak memiliki anak.
Baca Juga: Psikolog: Kurang Interaksi Sosial Bikin Orang Rentan Stres di Masa Pandemi
"Hanya ada sedikit penelitian tentang keinginan pria menjadi ayah. Ini menentang gagasan umum bahwa perempuan cenderung lebih ingin memiliki anak daripada pria, dan perempuan mengalami berbagai emosi negatif daripada pria ketika tidak memiliki anak," ujar Hadley kepada Live Science.
Tetapi penting untuk dicatat bahwa tidak semua pria yang memiliki anak merasakan hal yang sama.
Ada orang yang memilih untuk tidak punya anak karena berbagai faktor, seperti ketidaksuburan, tuntutan pekerjaan, atau masalah keuangan.
Sayangnya, tidak ada pedoman tentang bagaimana cara mengatasi kondisi orang tanpa anak yang terjadi secara tidak sengaja.
Tetapi, seiring waktu pria akan menemukan berbagai cara yang sesuai untuk mereka, salah satunya adalah berbicara dengan psikolog
Tag
Berita Terkait
-
Laki-Laki Perlu Safe Space: Saatnya Lawan Bullying dari Beban Maskulinitas
-
Baca 41 Buku tentang Nabi Muhammad, Mongol Stres Temukan Pedoman Hidup
-
Kepala 'Meledak' Gara-gara Stres? Ini 10 'Obat' Simpel yang Bisa Bikin Tenang Lagi
-
Tersandera Maskulinitas, Laki-Laki Takut Mengaku Dilecehkan
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam