
SuaraBatam.id - Ketika terjadi guncangan atau turbulensi di pesawat siapa yang tidak cemas? Penumpang pasti pernah mengalami momen itu saat perjalanan. Apalagi di saat cuaca buruk atau pesawat sedang melewati awal tebal.
Agar tidak panik, kita perlu memahami mengapa turbulensi terjadi.
Mari pelajari cara mengatasi salah satu ketidaknyamanan dalam perjalanan udara ini seperti dilansir dari laman National Geographic, Selasa (28/9/2021).
Turbulensi menjadi momen-momen yang menegangkan saat berada dalam pesawat terbang. Badan terguncang, minuman jatuh, dan orang-orang yang terjebak di lorong terhuyung-huyung ke kursi. Bahkan turbulensi ini menimbulkan benjolan atau memar.
Turbulensi ialah pusaran kacau dan mengguncang. Jika kamu pernah menyaksikan seutas asap yang mengepul pecah menjadi pusaran yang makin tidak teratur, seperti itulah turbulensi.
Sama seperti gelombang laut pecah di pantai, udara juga membentuk gelombang saat bertemu pegunungan.
Udara lewat dengan lancar dan maju, namun beberapa massa udara berkerumun dan tidak punya tempat untuk dituju selain naik.
“Gelombang gunung” ini dapat merambat dengan lebar dan juga dapat pecah menjadi banyak arus yang bergejolak, yang kita alami sebagai turbulensi.
Baca Juga: China-Taiwan Makin Panas, Beijing Terbangkan 56 Pesawat Tempur di Langit Taipei
Faktor membuat aliran udara tidak teratur yang menyebabkan turbulensi?
Geser (Shear): Turbulensi geser terjadi ketika ada dua area udara yang berdekatan bergerak ke arah yang berbeda.
Perbatasan di antara mereka bisa menjadi hotspot turbulensi. Penyebab umum geser adalah aliran jet dari pesawat lain.
Termal: Panas naik, jadi saat naik melalui udara yang lebih dingin, Anda bisa mengalami turbulensi termal.
Mekanik: Struktur besar di tanah, gunung, atau variasi lanskap lainnya dapat menyebabkan perubahan aliran udara secara tiba-tiba.
Fakta Tentang Turbulensi
Turbulensi Itu Normal
Pikirkan turbulensi itu seperti ombak di lautan.
Ombak besar atau tidak teratur dapat membuat perjalanan perahu menjadi tidak nyaman, tetapi tidak selalu berbahaya. Hal yang sama terjadi dengan pesawat ketika terbang melalui angin yang tidak teratur.
Turbulensi Tidak Berbahaya
Lebih dari 8 juta orang terbang setiap hari, bertambah menjadi sekitar 3 miliar per tahun.
Dari 3 miliar itu, tahukah kamu berapa banyak orang yang rata-rata terluka oleh turbulensi setiap tahun? 58 penumpang.
Kemungkinan terluka karena turbulensi adalah 0,00000193%. Dan 2/3 di antaranya adalah pramugari atau penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman saat terjadi turbulensi.
Sabuk Pengaman: Pertahanan Pertama Anda Terhadap Turbulensi
Ketika radar cuaca pilot menunjukkan kemungkinan turbulensi di depan, pilot akan menyalakan lampu "Kencangkan Sabuk Pengaman" di atas kursimu.
Segera kencangkan sabuk pengaman saat melihat tanda peringatan ini. Sabuk pengaman adalah pertahanan yang kuat terhadap potensi cedera terkait turbulensi.
Pilot menyalakan lampu peringatan itu karena mereka dilatih untuk memahami berbagai faktor yang dapat menyebabkan turbulensi.
Pilot Tahu Kapan Turbulensi Datang
Pilot ahli dalam lebih dari sekadar lepas landas, terbang, dan mendarat (bukan berarti itu tidak cukup mengesankan). Pilot juga dilatih dalam perencanaan keselamatan dan navigasi — termasuk turbulensi navigasi.
Sebelum lepas landas, pilot telah memeriksa rute dan menganalisis ramalan cuaca dan radar dengan cermat. Jika mereka melihat sesuatu yang dapat menyebabkan turbulensi, pilot akan mencoba menavigasi rute alternatif untuk menghindarinya.
Dalam kasus turbulensi yang tak terelakkan, mereka akan memastikan lampu "Kencangkan Sabuk Pengaman" menyala, dan penumpang tahu akan kemungkinan turbulensi yang lebih intens.
Pesawat Tidak Akan Jatuh
Pada akhirnya, kamu harus ingat bahwa turbulensi tidak akan menyebabkan pesawat jatuh. Pesawat dirancang mampu menahan sebagian besar turbulensi.
Dan dalam kasus turbulensi yang lebih ekstrim, pilot dapat menurunkan kecepatan pesawat ke kecepatan yang aman, sehingga pesawat tidak akan rusak saat melewati gangguan. Teknik ini akan menghindari risiko kecelakaan pesawat yang disebabkan oleh turbulensi.
Itulah beberapa hal yang harus kamu pahami tentang turbulensi yang terjadi saat penerbangan.
Tag
Berita Terkait
-
Malam Mencekam di Pesawat Citilink: Penumpang Dilecehkan, Pelaku Langsung Diciduk
-
Heboh Penumpang Citilink Dilecehkan di Kabin Pesawat, Polisi Tangkap Pelakunya!
-
Hong Kong Menanti! Intip Promo Tiket Pesawat Jutaan Rupiah untuk Liburan Impianmu
-
Ridwan Kamil Protes Pesawat Delay, Penumpang: Tunjukkan Powermu Pak
-
Buku Rahasia Napas untuk Ketenangan Hidup, Solusi Bagi yang Suka Cemas!
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
- 6 Rekomendasi Mobil Keluarga Daihatsu Harga di Bawah Rp 70 Juta, Irit dan Bandel
Pilihan
-
Transparansi Adalah Juara Sejati: Mewujudkan Sepak Bola yang Jujur Lewat Piala Presiden 2025
-
Ferarri Kapten! Ini Daftar Starting XI Timnas Indonesia U-23 vs Brunei
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
Terkini
-
Saham BBRI Makin Diminati Investor Global
-
BRI Dianugerahi Global Private Banker atas Layanan Wealth Management Terbaik
-
Modal KUR BRI, Omzet Supplier Ikan Ini Melejit Berkat MBG
-
Klasterkuhidupku BRI, Solusi UMKM Batu Bertahan Saat Pandemi
-
BRI dan AgenBRILink Perluas Layanan untuk Inklusi Keuangan Nasional