
SuaraBatam.id - Jessica Jung terjerat hutang, sang kekasih Tyler Kwon selaku CEO Coridel Entertainment jelaskan sebabnya.
Dilansir dari suara.com, dia bilang utang tersebut bukan dipakai secara pribadi oleh mantan anggota dari girlband Korea Selatan, Girls' Generation itu melain buat perusahaan mereka yakni Blanc & Eclare.
"Ini bukan utang pribadi Jessica, tetapi pinjaman yang dibuat untuk perusahaan Blanc & Eclare," ungkapnya sebagaimana dilansir dari Soompi pada Rabu (29/9/2021).
Bermula dari perusahaan Blanc & Eclare meminjam ke Spectra SPC senilai 4 juta dollar atau setara dengan Rp 57,265 miliar.
"Setelah kami pertama kali menerima pinjaman dari Spectra SPC pada tahun 2016, kami rajin melunasi pinjaman selama sekitar tiga tahun," jelas Tyler Kwon.
"Kemudian, pada tahun 2020, karena situasi Covid-19, kami mencapai kesepakatan dengan Spectra SPC untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman melewati apa yang telah kami janjikan sebelumnya,” imbuhnya.
Dia bilang bahwa urusan utang piutang ini mendadak diambil alih oleh Joy King Enterprises.
“Namun, pada bulan Agustus, pinjaman tersebut ditransfer ke Joy King Enterprises. Dantanpa kami sadari bahwa pinjaman telah ditransfer, Joy King Enterprises tiba-tiba menghubungi kami dan berkata, Bayar pinjaman dalam waktu dua minggu," bebernya.
Menurutnya meskipun sudah mencapai kesepakatan dengan Spectra SPC, Joy King Enterprises tetap meminta utang tersebut segera dilunaskan.
Baca Juga: Brand Jessica Jung Disebut Terlilit Utang, CEO Bongkar Fakta yang Sebenarnya
“Karena September termasuk hari libur nasional, kami mengatakan bahwa jika mereka memberi kami sedikit lebih banyak waktu, kami akan dapat menyelesaikan seluruh masalah, tetapi mereka bersikeras bahwa kami membayar semuanya dalam dua minggu,” jelasnya.
Tyler Kwon menyebut untuk menyediakan uang dalam dua pekan tidaklah mudah. Apalagi itu termasuk dengan bunganya.
“Mengingat skala perusahaan kami, ini adalah pinjaman yang dapat dengan mudah dilunasi, tetapi membayar seluruh pinjaman ditambah bunga hanya dalam dua minggu, tepat setelah transfer pinjaman, terlalu banyak," tambahnya.
Seperti diketahui, Joy King Enterprise melaporkan aduan ke pengadilan tinggi Hongkong pada 24 September lalu. Brand tersebut lantas wajib membayar utang tersebut.
'Blanc & Eclare' disebut meminjam uang sebesar 3 juta dolar atau sekitar 3,54 miliar won dan 1 juta dolar (1,18 miliar won) dari Spectra SPC dua kali pada Oktober 2016 dan Mei 2017.
Sayangnya setelah kesepakatan pembayaran, 'Blanc & Eclare' belum juga melunasi utang. Kini, mereka pun harus membayar utang beserta bunga yang lebih tinggi.
Tag
Berita Terkait
-
4 Inspirasi Tampilan Sehari-hari ala Kwon Yuri SNSD, Minimalis dan Stylish!
-
Seohyun SNSD Keluar dari Agensi Namoo Actors Usai Bernaung Sejak 2019
-
4 OOTD Modis ala Sooyoung SNSD, Untuk Gaya Sehari-hari Hingga Acara Spesial
-
Sunny Girls' Generation Resmi Gabung Agensi Lee Soo-man, Siap Jadi Produser
-
Gabung ke Perusahaan Lee Soo Man, Sunny SNSD Alih Profesi Jadi Produser
Terpopuler
- Moto G96 5G Resmi Rilis, HP 5G Murah Motorola Ini Bawa Layar Curved
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Misteri Panggilan Telepon Terakhir Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Tewas Dilakban
- 7 HP Infinix Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Ada yang Kameranya 108 MP
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Juli: Ada Pemain OVR Tinggi dan Gems
Pilihan
-
Kevin Diks Berada di Situasi Tak Enak, CEO Gladbach Kasih Peringatan
-
Sikap Profesional di Balik Cedera Ole Romeny di Piala Presiden 2025
-
7 Fakta Menyentuh Arya Daru Pangayunan, Diplomat Muda Cemerlang yang Wafat Misterius
-
Utang Emiten Milik Adik Prabowo Bengkak 57,8 Persen
-
Emiten Kebab Baba Rafi Terjerat Utang Pinjol Rp2 Miliar
Terkini
-
Apakah Layak Berinvestasi Emas Antam 3Gr Saat Ini?
-
Top, BRI Pimpin Daftar Teratas Bank di Indonesia versi The Banker!
-
Mandiri Sahabatku Akselerasi Literasi Keuangan dan Wawasan Investasi PMI di Malaysia
-
Hingga akhir Kuartal I 2025, BRI Mampu Himpun DPK Rp1.421,60 Triliun
-
BRI Salurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Senilai Rp1,72 Triliun ke 2,8 Juta Pekerja