Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 22 September 2021 | 16:32 WIB
Suasana Halaman Depan DPRD Batam yang didatangi Pencari Suaka Asal Afganistan. (suara.com/partahi)

SuaraBatam.id - Stres di pengungsian, sebanyak 60 orang pencari suaka dari Afganistan berdemo di depan Kantor DPRD Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (22/9/2021) siang.

Pencari suaka itu terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak. Satu pencari suaka dari Afganistan, Ali Akbar yang sudah 8 tahun tinggal di Batam mengungkapkan merasa tertekan tinggal dipengungsian yang ditunjuk UNHCR.

"Saya stres berada di pengungsian ini. Sampai saat ini kami juga tidak mendapat kejelasan mengenai janji mereka untuk memindahkan kami ke Negara tujuan," terang Ali yang sudah fasih berbahasa Indonesia sembari memegang spanduk di DPRD Batam, Rabu (22/9/2021).

Alasan demontarasi itu, menurut dia juga dikarenakan aduan ke pihak Imigrasi yang tidak ditanggapi hingga saat ini.

Baca Juga: Inilah 4 Tanda Kamu Perlu Keluar dari Tempat Kerja yang Sekarang

"Kami komunikasi ke Imigrasi juga tidak direspon sama sekali hingga sekarang," terangnya.

Keputusan untuk melakukan aksi di DPRD Batam sendiri, juga sebelumnya sudah lama dibahas oleh para pengungsi yang berada di Batam.

Pihaknya berharap pada DPRD Batam, dapat menjadi fasilitator pencari suaka ke pihak Imigrasi, agar kemudian bisa berkomunikasi dengan pihak UN Refugee Agency (UNHCR).

"Kita gak tahu lagi mau ke mana. Kita mencoba, semoga para anggota DPRD ini ada yang mau membantu kami untuk komunikasi dengan pihak terkait," terang salah satu pencari suaka lain, Icshak Ali.

Diterima di DPRD Batam

Baca Juga: Coba 4 Pilihan Olahraga Ini Saat Diserang Stres

Saat berdemontrasi perwakilan pencari suaka itu akhirnya diterima oleh Ketua Komisi I, Budi Mardianto di ruang serbaguna.

Dalam pertemuan tersebut, para perwakilan menyampaikan agar anggota DPRD tersebut, dapat membantu mereka, walau hanya sekedar agar mendapat tanggapan dari pihak Imigrasi Batam.

"Karena IOM dan PBB masih belum bisa merealisasikan janjinya ke kami. Sementara yabg memiliki akses komunikasi langsung, selain pengawasan di pengusian adalah Imigrasi," terang Icshank dalam pertemuan tersebut.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Load More