SuaraBatam.id - Museum Batam Raja Ali Haji sudah memenuhi standarisasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) setelah mendapatkan sertifikat tipe B.
Dilansir dari Disparbud Batam, Sertifikat museum ini ditandatangani oleh Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Judi Wahjudin.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan museum yang terletak di Dataran Engku Putri, Batam Center ini, sudah mengikuti standardisasi dan sosialisasi sesuai Pedoman Standardisasi Museum pada (20/4/2021) lalu.
"Dan sertifikat inilah hasilnya, berdasarkan standardisasi museum tahun 2021, Museum Batam sudah memenuhi standar kriteria tipe B," katanya, Minggu (19/9/2021).
Sertifikat ini, sambung dia, juga menandakan bahwa Museum Batam yang diresmikan (soft launching) pada 18 Desember 2020 lalu itu, telah memenuhi standar kelayakan menjadi destinasi wisata sejarah di Kota Batam.
Ardi melanjutkan, sebelum menjadi museum, bangunan ini merupakan bekas gedung astaka MTQ XXV tingkat nasional, yang disumbangkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri kepada Pemerintah Kota (Pemko) Batam.
Ardi mengaku terus mengenalkan Museum Batam Raja Ali Haji kepada masyarakat Kota Batam dan Kepri, agar museum ini makin dikenal luas masyarakat, sekaligus mengedukasi tentang sejarah wilayah ini sesuai koleksi yang ada di dalam museum.
Saat ini, tim dari Disbudpar Kota Batam juga terus mencari benda-benda bersejarah untuk dijadikan koleksi museum, sehingga terawat dan dikenal oleh generasi muda.
"Tim sudah menemukan beberapa koleksi benda yang bersejarah, salah satunya tugu perbatasan wilayah saat Batam menjadi kota administratif, juga cerobong asap yang dibangun dari batu bata buatan Batam pada masa silam," terangnya.
Baca Juga: Ciri-ciri Mayat di Pantai Batu Merah Batam: Pakai Jam Tangan, Kaos Hitam, Celana Pendek
Ke depan, Kepala Dinas berharap agar makin banyak koleksi benda di dalam museum. Ia juga meminta masyarakat maupun komunitas yang mengetahui atau menyimpan koleksi benda-benda peninggalan sejarah di Bumi Melayu Batam dan Kepri, untuk berkenan menyumbangkannya ke Museum Batam Raja Ali Haji.
"Tujuannya, agar benda-benda tersebut bisa dikenal luas oleh masyarakat, dan menjadi bahan edukasi bagi generasi muda kita nanti," jelasnya.
Sebagai informasi, Museum Batam Raja Ali Haji sudah didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama 475 museum lainnya di Indonesia.
Isi dari museum ini menampilkan sejarah peradaban Batam mulai dari Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, masa penjajahan Belanda dan Jepang, periode Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, kemudian masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era pembangunan Batam sekarang.
Berita Terkait
-
Mengenal Museum Tjong A Fie Mansion, Tempat Unik dan Bersejarah yang Terendam Banjir Medan
-
Kulitmu Punya Cerita: Intip Pameran Seni 'Museum of Speaking Skin' yang Bikin Terpukau
-
Demo di Depan Kantor Kemendikbud: Gemas Bongkar 'Dosa' Soeharto, Fadli Zon Jadi Sasaran
-
NeutraDC Nxera Batam Jadi Pusat Hyperscale Data Center Berbasis AI dari TelkomGroup
-
Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem, HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam