SuaraBatam.id - Warga kelurahan Batu Besar, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (17/9/2021) melakukan aksi unjuk rasa, menolak pelebaran jalan yang akan mulai oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Aksi unjuk rasa berlangsung di lapangan SMA Negeri 15, Batu Besar dari pagi hingga sore.
Menurut salah seorang warga, pihak BP Batam merencakan akan melebarkan jalan hingga mencapai angka Row 70.
"Kami awalnya berpikir tadi yang terdampak hanya warung yang ada tepat di pinggi jalan. Tapi ternyata kebijakan nya diubah hingga ke kawasan kampung kami yang sebenarnya jauh dari pinggir jalan protokol," tegasnya.
Baca Juga: Kontrak Kerja Merugikan, Pegawai UPN Veteran Yogyakarta Mengadu ke Komnas HAM
Pantauan di lokasi, aksi ratusan warga ini juga mendapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batam.
Salah satu warga yang mengikuti aksi, Mazlan menyebutkan bahwa penolakan ini, dikarenakan tidak ada kebijakan pemindahan lahan masyarakat dari pihak BP Batam.
"Pelebaran jalan ini, berakibat penggusuran terhadap tempat tinggal kami. Ini nanti kalau digusur kami ke mana," tanyanya.
Mazlan meminta kepada Pemerintah agar pelebaran jalan di Batu besar ditunda, pihaknya bersama warga lainnya juga merasa kecewa dengan ada pelebaran jalan ini.
"Kami minta di tunda dulu kita duduk. Ini kampung kami. Wali Kota Batam yang juga Kepala BP Batam ini ke sini kalau ada maunya saja," katanya.
Baca Juga: Unjuk Rasa di DPRD DIY, Anggota Serikat Buruh Adu Mulut dengan PKL Malioboro
Adapun wacana pelebaran jalan Batu Besar ini, juga diketahui dari pemberitahuan yang telah disebarkan oleh pihak BP Batam.
Anggota DPRD dapil Nongsa Yunus juga Mempertanyakan program pelebaran jalan yang akan dilakukan di wilayah itu.
Menurutnya, adanya program pelebaran jalan tersebut belum jelas milik Pemerintah Kota (Pemko) atau milik Badan Pengusaha (BP) Batam.
"Pelebaran jalan ini punya siapa sebenarnya? Punya pemerintah atau punya BP kok bisa- bisanya tidak melihat rakyat," katanya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Berita Terkait
-
Potret Aksi 411 Tuntut Jokowi Diadili dan Fufufafa Ditangkap
-
Emiten Udang Kaesang Pangarep Nunggak Gaji 4 Bulan, Para Pegawai Kini Terlilit Utang
-
Listrik Mati, Toilet Rusak, Sewa Naik, Pedagang JPM Tanah Abang Teriakan Protes Keras!
-
Mengukur Kembali Demokrasi dengan Kaca Mata Hatta: Rakyat Tertindas, Lawan!
-
Majene Memanas: Darurat Demokrasi dalam Budaya Intimidasi Polisi terhadap Mahasiswa
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Serangan Fajar Pilkada Batam: 2 Wanita Ditangkap, Anggota DPRD Diduga Terlibat
-
Kapan 12.12 Dimulai? Ini Promo Histeria Blibli 12.12 2024 yang Menarik Diketahui Termasuk Tanggal Pelaksanaan
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam