
SuaraBatam.id - Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi melaporkan SARS-CoV-2 sudah merambah hingga ke lingkungan masyarakat adat yang tinggal di pedalaman atau pulau terluar di Indonesia dalam kurun setahun terakhir.
"Seiring perkembangan varian virus yang lebih dahsyat dan mudah menular, pertahanan masyarakat adat mulai jebol," kata Rukka dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (30/7/2021).
Menurut Rukka sepanjang 2020 masyarakat adat relatif aman dari serangan COVID-19, sebab lokasi yang terpencil dan relatif terisolasi. Kehidupan penduduk pun berjalan secara mandiri dengan mengedepankan kearifan lokal.
Namun saat ini, kata Rukka, terjadi peningkatan angka positif COVID-19 di tengah masyarakat adat yang cukup signifikan.
Baca Juga: Dinkes DKI: Vaksin Booster Khusus Nakes, Belum untuk Masyarakat Umum
AMAN melaporkan, penularan COVID-19 saat ini terjadi di kawasan Aru Kayau (Kalimantan Utara), Lamandau (Kalimantan Tengah), Tana Toraja dan Toraja Utara (Sulawesi Selatan), Sigi (Sulawesi Tengah) dan Kepulauan Aru (Maluku).
“Untuk detail jumlah yang positifnya belum ada karena test and tracing tidak berjalan baik di sana,” kata Rukka kepada Antara.
Ia berpendapat, negara berkewajiban untuk menyediakan layanan kesehatan bagi seluruh penduduk, termasuk akses pemberian vaksin dalam rangka percepatan penanganan pandemi COVID-19.
Bagi masyarakat adat yang tinggal di pedalaman atau pulau terluar, katanya, kewajiban memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) masih menjadi sandungan signifikan untuk bisa menjangkau program vaksinasi pemerintah.
"Vaksinasi sebagai penangkal COVID-19, adalah penyelamat nyawa yang aksesnya harus diperluas dan diprioritaskan bagi yang benar-benar membutuhkan. Pemerintah perlu mengambil langkah diskresi karena ini adalah masalah nyawa orang, bukan sekadar soal pilkada atau pemilu," katanya.
Baca Juga: Update 30 Juli: Positif Covid-19 RI Tambah 41.168 Orang, Meninggal 1.759 Jiwa
Ia juga menegaskan bahwa sebetulnya masyarakat adat bukanlah kelompok rentan. Mereka bisa hidup mandiri dan selama ini telah menjaga keharmonisan dan kelestarian alam, serta keragaman hayati di daerah-daerah terdalam dan terluar Indonesia.
Berita Terkait
-
Aplikasi Penghasil Saldo DANA MaGer Aman atau Tidak? Bagi-bagi Duit Terus
-
Investasi Kesehatan Terbaik: Mengapa Imunisasi Penting untuk Generasi Emas Indonesia?
-
38 Ribu Warga Jakarta Siap-siap NIK Diblokir, Ini Alasannya
-
Aplikasi World App Apakah Aman? Viral Scan Retina Dapat Imbalan Rp800 Ribu
-
Aturan Bawa Power Bank di Pesawat Biar Liburan Aman dan Nyaman
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- 3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB Terbaik Mei 2025
- Selamat Datang Pascal Struijk! Calon Pemain Timnas Indonesia Diarak di Jalan Raya Inggris
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
Pilihan
-
3 Pemain China Jebolan Liga Indonesia: Tak Ada yang Sukses Berakhir Miris
-
Eks Pemain Prancis Ini Cocok Jadi Pelatih Anyar Persija: Mantan Rekan Marc Klok
-
5 Rekomendasi HP Samsung dengan NFC Harga di Bawah Rp 4 Juta, Terbaik Mei 2025
-
Eks Wapres Ma'ruf Amin Lagi-lagi Absen, Sidang Wanprestasi Mobil Esemka Tetap Berlanjut
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 2 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan