Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 28 Juli 2021 | 13:47 WIB
Ilustrasi rudal nuklir. [Shutterstock]

SuaraBatam.id - Pembangunan 110 lebih silo rudal oleh China membuat Pentagon dan anggota kongres Amerika Serikat dari Partai Republik khawatir terhadap perkembangan nuklir China.

Sebuah laporan dari Federasi Ilmuwan Amerika (AFS) pada Senin (26/7) menyebutkan bahwa gambar satelit menunjukkan China sedang membangun sebuah ladang silo baru di dekat Hami di bagian timur daerah Xinjiang.

Untuk diketahui, silo adalah ruang bawah tanah di mana rudal kendali disimpan untuk ditembakkan. Laporan itu mucnul usai pembangunan sekitar 120 silo rudal di Yumen.

"Ini adalah kedua kalinya dalam dua bulan publik mengetahui apa yang telah kami katakan selama ini tentang meningkatnya ancaman yang dihadapi dunia dan tabir kerahasiaan yang mengelilinginya," kata Komando Strategis AS dalam cuitan di Twitter yang ditautkan ke artikel New York Times tentang laporan AFS itu.

Baca Juga: Peneliti China: Vaksin Sinovac Melemah Dalam 6 Bulan, Perlu Injeksi Vaksin Ketiga

Departemen Luar Negeri AS pada awal Juli menyebut pembangunan nuklir China mengkhawatirkan dan mengatakan tampaknya Beijing menyimpang dari strategi nuklir puluhan tahun yang didasarkan pada pencegahan minimal.

AS lantas meminta China agar mengurangi risiko lomba kekuatan nuklir yang tidak stabil.

Anggota Kongres AS dari Partai Republik Mike Turner, mengatakan pembangunan nuklir China belum pernah terjadi sebelumnya.

Ia juga menyebut, saat ini China menyebarkan senjata nuklir untuk mengancam Amerika Serikat dan para sekutunya.

Anggota Partai Republik lainnya, Mike Rogers, yang juga anggota Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, mengatakan pembangunan ladang nuklir China menunjukkan perlunya memodernisasi penangkal nuklir AS dengan cepat.

Baca Juga: Latihan Tempur Terbesar di Pulau Sulawesi Antara Militer Amerika dan Indonesia

Sebuah laporan Pentagon pada 2020 memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir China pada jumlah "rendah 200-an" dan mengatakan jumlah itu diproyeksikan setidaknya naik dua kali lipat ketika Beijing memperluas dan memodernisasi pasukannya.

Para analis mengatakan Amerika Serikat memiliki sekitar 3.800 hulu ledak nuklir, dan menurut lembar fakta Departemen Luar Negeri AS, sebanyak 1.357 di antara hulu ledak itu dikerahkan pada 1 Maret.

Washington telah berulang kali meminta China untuk bergabung dengannya dan Rusia dalam perjanjian baru kontrol senjata.

Dengan adanya laporan ini, Asisten Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman akan mengadakan pembicaraan pengendalian senjata dengan Rusia di Jenewa pada Rabu.

Sherman berada di China pada awal pekan ini untuk pembicaraan di mana Beijing menuduh Washington menciptakan "musuh imajiner" untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestiknya dan menekan China.

Menghadapi tuduhan ini, Beijing mengatakan, persenjataannya termasuk kerdil dibandingkan dengan persenjataan yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan Rusia.

China juga menyatakan siap untuk melakukan dialog bilateral tentang keamanan strategis berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menghormati.

Untuk diketahui, melansir berbagai sumber, setidaknya AS memiliki 6.450 hulu ledak nuklir, 1.750 diantaranya aktif, sementara 2.050 lainnya disimpan dan 2.650 pensiun.

Load More