SuaraBatam.id - Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam mencatat, perusahaan yang pailit terdampak wabah Covid-19 meningkat dua kali lipat pada pertengahan 2021, dibandingkan dengan tahun 2020.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Rudi Sakyakirti menjelaskan, perusahaan yang menutup usaha mayoritas bergerak di bidang perhotelan, jasa, dan industri.
Pihaknya mencatat, ada 28 perusahaan yang tutup tahun pada 2021. Angka ini lebih besar dari tahun lalu yang mencapai 12 perusahaan.
Rinciannya, perhotelan yang tutup sebanyak 17, industri 3, dan sisanya merupakan bergerak di bidang jasa.
"Ada kenaikan perusahaan yang tutup. Mungkin memang karena mereka kesulitan bertahan mengalami kondisi saat ini, sebab sudah masuk tahun kedua pandemi ini berjalan," terangnya, Jumat (2/7/2021).
Rudi mengakui, sepanjang 2020 hingga 2021, bisnis perhotelan paling banyak terdampak, karena akses untuk para wisatawan mancanegara ditutup.
"Masih sama dengan tahun lalu. Karena mereka sudah berusaha bertahan, namun tidak sanggup. Karena perusahaan yang terus merugi, manajemen memilih menutup usaha mereka," ujarnya.
Terkait hak karyawan di perusahan yang tutup, Rudi menambahkan sejauh ini tidak ada laporan terkait perusahaan yang tidak menunaikan kewajiban mereka.
Menurutnya, sebelum perusahaan melakukan penutupan usaha, mereka sudah terlebih dahulu menyelesaikan hak-hak karyawan.
Baca Juga: TOK! BPOM Izinkan Vaksin COVID-19 Moderna, Aman untuk Penderita HIV
"Biasanya itu sudah diselesaikan dulu baru mereka memutuskan tutup. Kalau pun ada, itu pasti perusahaannya susah kolaps, dan meminta perusahaan berusaha dan berupaya untuk menuntaskan kewajiban mereka terhadap perusahaan," bebernya.
Tahun ini menurutnya masih cukup berat bagi perusahaan di semua sektor. Namun bukan berarti tidak ada perkembangan.
Sampai saat ini perusahaan di kawasan Muka Kuning dan Batamindo masih rutin membuka lowongan pekerjaan untuk tenaga operator.
"Itu buktinya kalau sektor industri masih berjalan. Namun memang bila dibandingkan sebelum-sebelumnya jumlahnya menurun. Setidaknya industri yang besar masih bertahan sampai saat ini," tutupnya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Berita Terkait
-
Bijak! Fahri Hamzah: Pakai Masker Adalah Wujud Tanggung Jawab ke Allah SWT
-
Warga Gowa dan Makassar Antusias Ikut Vaksinasi Drive Thru
-
Kabupaten Bondowoso Zona Merah, Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Ditambah
-
Daftar Kota dan Kabupaten yang Kena PPKM Mikro Darurat
-
Krisis Lahan Pemakaman Covid-19, Kepala DPKP: Sehari Ada 14 Jenazah
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam