Tips Berbelanja di Batam, Bedakan Barang Asli Atau KW

SuaraBatam.id - Berwisata ke Batam tak lengkap rasanya bila tanpa dibarenga belanja. Saat belanja Anda perlu memperhatikan berbagai macam hal. Sejumlah tempat menjual tas branded sekaligus tas tiruan atau KW.

Bila tak teliti bisa-bisa terbeli barang yang tak diinginkan. Namun biasanya para pedagang memberitahu terlebih dahulu kualitas dan jenis barang saat Anda bertanya. Tapi tak ada salahnya mengikuti tips-tips berikut ini.

Untuk berbagai barang, tidak semuanya yang dijual di Batam asli atau original, ada kelas–kelasnya, mulai dari KW, KW Super, KW 1, KW 2, hingga yang benar–benar original atau asli. Butuh ketelitian sih memang untuk membedakan mana yang asli atau palsu.

Sebagian besar orang Batam atau pelancong mencari barang – barang branded di Batam, seperti tas, sepatu, parfum, baju, jaket hingga ikat pinggang branded biasanya ke daerah Nagoya. 

Tujuan berikutnya adalah BCS Mall, di BCS Mall termasuk pusat perbelanjaan yang dipenuhi dengan butik yang menjual barang branded di Batam ini.

Mall yang juga banyak terdapat barang–barang branded yaitu Nagoya Hill Mall dan Mega Mall Batam Centre. Di Nagoya Hill banyak juga terdapat butik dan toko yang menjual parfum, pakaian dan tas branded. Nah, di Mega Mall tokonya lebih eksklusif, meski dari segi kuantitas tidak terlalu banyak.

Mencari berbagai kebutuhan di Batam tentu tidak sulit. Kualitasnya sama dengan yang dijual di mall berkelas internasional di Singapura. Hanya saja lantaran tempatnya tidak saling berdekatan, tentu menyulitkan para wisatawan.

Cara paling mudah adalah mengunjungi satu lokasi yang paling banyak tokonya. Misalnya daerah Nagoya. Minimal masih bisa ke sana ke mari naik motor.

Namun jika pilihannya ingin sambil berbelanja kebutuhan sehari–hari, BCS dan Nagoya Hill adalah favoritnya. Selain harga di sini tidak lebih mahal dari Mega Mall, anda bisa berburu barang branded sambil makan atau berbelanja kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Pegiat Media Sosial Batam Covid-19, Dapat Doa dari Anak Korban Terorisme