Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 12 Mei 2021 | 06:00 WIB
Vaksinasi Covid-19 di Kota Batam. [Antara]

SuaraBatam.id - Kasus positif Covid-19 di Kota Batam, Kepulauan Riau terus bertambah. Hingga Senin (10/5/2021), ada 310 pasien yang menjalani isolaso mandiri dari total 731 kasus aktif.

Jumlah pasien yang melakukan isolasi mandiri dianggap mengkhawatirkan. Terlebih lonjakan ini terjadi pada saat mendekati lebaran.

Hal ini cukup beralasan pasalnya lebaran menjadi salah satu momen banyak warga yang saling silaturahmi.  

Meski ada imbauan dari pemerintah untuk membatasi kunjungan tatap muka saat Lebaran, namun hal ini tidak bisa dijadikan sebagai sebuah jaminan hal itu takkan terjadi.

Baca Juga: Ini Maamoul, Sajian Kue Kering Lebaran Khas Warga Palestina

"Jadi waswas juga karena tidak semua orang tahu siapa-siapa aja yang kini sedang berstatus sebagai pasien isolasi mandiri. Apakah keluarga saya, teman saya atau kerabat?" ujar Satria, warga Batam Kota, Selasa (11/5/2021).

Ia menyebut, butuh kejujuran dari semua pihak tak terkecuali yang tengah menjalani isolasi mandiri. Khususnya kepada kerabat.

Karena jika tidak ada keterbukaan status isolasi mandiri dari seorang pasien, Satria memperkirakan silaturahmi berupa tatap muka saat Lebaran bisa terjadi.

"Ini nanti jadi klaster penularan lagi," kata dia, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).

Hal serupa diungkapkan oleh Yana, ibu rumah tangga yang tinggal di Nongsa. ia berharap, siapapun yang sedang menjalani isolasi bisa menahan diri untuk tidak bertatap muka pada saat Lebaran.

Baca Juga: Puasa Lebih Dulu, Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumut Lebaran Hari Ini

"Cukup lewat video call ajalah, khawatir juga karena Corona di Batam lagi tinggi kayak gini. Apalagi saya punya anak kecil," kata Yana.

"Pengawasan harus ketat, jangan pas isolasi mandiri malah ikut datang ke tempat kerabat maupun kawan," lanjut dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengaku hanya memberikan imbauan atau mengingatkan kepada pasien agar tetap berada di dalam kamar.

“Kami hanya mengecek gejala via phone saja,” ujar Didi, Selasa (11/5/2021). 

Tidak ada perlakuan khusus terkait pengawasan wabah Covid-19 selama Ramadhan hingga Idulfitri. Namun, ia mengimbau agar warga tetap di rumah dan tidak interaksi dengan orang lain. 

“Diharapkan kesadaran saja, karena tidak mungkin kami secara detail,” katanya. 

Load More