Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 10 Mei 2021 | 12:47 WIB
Petugas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggagalkan rombongan masyarakat yang nekat mudik secara tersembunyi melalui jalur laut pada Minggu (9/5/221) di perairan Teluk Jakarta. [ANTARA/HO-Ditjen Perhubungan Laut, Kemenhub]

SuaraBatam.id - Wabah virus corona membuat Pemerintah Indonesia melarang masyarakat untuk pulang kampung alias mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Berbagai upaya dilakukan pihak berwenang agar masyarakat tidak mudik hingga bisa memutus rantai penularan virus corona.

Namun, belakangan kebijakan ini menuai beragam kritikan dari publik. Pasalnya, saat warga Indonesia dilarang mudik, justru ratusan WN China hingga India bebas masuk Indonesia.

Paling baru, warganet di Instagram melancarkan protes mereka karena adanya penangkapan warga yang ingin mudik menggunakan perahu.

Baca Juga: Eks Pentolan FPI Ditangkap, Gara-gara Provokasi Orang Untuk Mudik

Dijelaskan oleh pengunggah, patroli laut yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggagalkan rombongan warga yang nekat mudik secara tersembunyi melalui jalur laut di perairan Teluk Jakarta pada Minggu (9/5/2021).

Akibatnya, mereka akhirnya diminta memutar balik kapal tersebut. Patroli laut digelar dalam rangka pengawasan pelaksanaan pengendalian transportasi laut Idul Fitri 1442 Hijriah.

Gelaran ini sesuai Surat Edaran Satgas Covid-19 dan Peraturan Menteri Perhubungan No.13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri 1442 H/Tahun 2021 dan Pencegahan Penyebaran COVID-19.

Unggahan akun info.banten itu lantas diserbu ratusan komentar dari warganet yang membandingkan hal ini dengan kedatangan warga luar negara yang masuk ke Indonesia.

"Tapi gagal menghalau pelancong dari China," sebut netizen.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Perjelas Larangan Mudik

"Kemenhub lancarkan penerbangan Wuhan ," tulis ip***ay.

"Pemudik dari wuhan gimana pak?? Cegat juga dong suruh putar balik," ujar lainnya.

Load More