Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 01 Mei 2021 | 23:00 WIB
Dua nelayan menjadi korban kekerasan saat mengelar aksi unjuk rasa menolak tambang laut Teluk Kelebat Dalam perbatasan Kabupaten Bangka dan Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Minggu (1/5/2021). (ist)

SuaraBatam.id - Dua nelayan menjadi korban kekerasan saat mengelar aksi unjuk rasa menolak tambang laut Teluk Kelebat Dalam perbatasan Kabupaten Bangka dan Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Minggu (1/5/2021).

Kapolsek Belinyu Kompol Noval Nanusa Gegoh saat dihubunggi Suara.com, Minggu malam mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait kasus tersebut.

"Bentar ya bang, saya masih menanggani perkara ini,"ujar Noval yang sempat turun ke tempat Kejadian Perkara (TKP).

Informasi suara.com, puluhan nelayan berasal dari Desa Berbura Kecamatan Riau Silip, Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka dan nelayan Desa Pusuk Kabupaten Bangka Barat, sekitar 70 orang mengunakan 25 perahu mendatangi lokasi tambang laut Teluk Kelebat Dalam.

Baca Juga: Massa Aksi Hari Buruh di UIN Semarang Rusuh, 2 Mahasiswa Diamankan

Di lokasi mereka menyampaikan orasi penolakan tambang laut tersebut karena diangap ilegal dan menganggu wilayah tangkap nelayan.

Unjuk rasa yang sebelumnya berlangsung damai mulai memanas setelah kedua belah pihak tersulut emosi.

"Awalnya cuma aksi damai untuk mengusir penambang. Sebelumnya kita sudah lapor kemana - mana tapi gak jelas kapan akan ditertibkan penambang disana. Tadi cuma mau teriak - teriak usir penambang, tapi ada beberapa penambang mengacungkan senjata tapi bukan senjata tajam membuat nelayan tersulut," ujar D saat menceritakan awal terjadinya pristiwa kekerasan itu.

Nelayan yang mengalami luka diakibat diserang mengunakan balok kayu olehnpenambang yang saat itu berada di Pos PAM atau Pos penambang yang berada di perbatasan Pulau Dante dan Tenjung Sumir Kecamatan Riau Silip.

"Pos PAM itu digunakan para penambang untuk menimbang hasil timah dan tempat penambang bertransaksi,"sebutnya.

Baca Juga: Nelayan di Bontang Dibina, Hingga Diberikan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

Dia mengatakan dua orang nelayan yang menjadi korban lemparan balok oleh penambang yaitu Mang Han (60) dan Bik Nyun (55).

"Nik Byun kena lemparan balok kayu pada bagian kepala, jidatnya bengkak sebesar telor ayam. Saat itu lemparan balok makin gencar, saat Buk Nyun menunduk balok kayu itu mengenai mang Han, kepala mang Han berdarah dan bagian mata kiri bengkak," jelas D.

"Waktu itu kondisi sudah tidak terkontrol lagi, nelayan ada yang mengeluarkan ketapel. Katanya ada penambang yang juga terluka," terang D.

Nelayan juga menyangkan tidak adanya aparat berjaga dilokasi saat pristiwa berlangsung, padahal nelayan dari masing - masing wilayah telah menyampaikan adanya aksi itu ke Polsek setempat.

"Kita sudah lapor. Dan rencana aksi ini sudah menyebar ke mana - mana. Tapi saya melihat tidak ada aparat dilapangan. Kita masih menunggu Mang Han dan Bik Nyun sedang menjalani visum untuk melapor ke pihak berwajib," jelasnya.

Kontributor : Wahyu Kurniawan

Load More