
SuaraBatam.id - Laporan adanya kedatangan WNA India dalam jumlah besar ke Indonesia dalam beberapa hari belakangan mengagetkan Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo.
Ia yang mengaku baru mengetahui hal ini kemudian meminta Ditjen Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri untuk bertindak cepat. Apalagi, di India saat ini tengah diterjang tsunami virus corona.
"Saya baru tahu nih, ada WNA bisa masuk ke Indonesia. Ini informasi penting tolong didalami. Karena kita ini masih melakukan pelarangan WNA masuk, kecuali kalau dia punya Kitas, di luar itu tidak boleh," ucap Doni, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Tindakan segera menurutnya harus segera diambil guna menanggulangi gelombang kedatangan WNA India. Terlebih, saat ini pemerintah sudah melarang mudik lebaran pada 6-17 Mei mendatang.
Baca Juga: Penumpang Asal India Diawasi Ketat di Bandara Soetta
"Dirjen Imigrasi dan Kemenlu, tolong jangan sampai kita membiarkan kedatangan WNA. Satu sisi mudik tidak boleh tapi ada WNA yang difasilitasi," tegas Doni.
Untuk informasi, sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut ada gelombang kedatangan warga negara asing (WNA) asal India ke Indonesia dalam jumlah yang besar.
Fakta ini diungkap Kemenkes saat rapat bersama tim Satgas Covid-19 Riau di Balai Serindit yang dipimpin Kepala BNPB, Doni Munardo dan Gubernur Riau, Syamsuar, Kamis (22/4/2021).
"Ada kedatangan WNI dan WNA. Kemarin sudah banyak warga India masuk ke Indonesia, banyak sekali," ujar Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes dr Bengat dalam rapat itu.
Kebanyakan WNA India tersebut tiba di Indonesia menggunakan angkutan udara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: India Darurat Covid-19, Pakar Desak Pintu Masuk Negara Diperketat
"Kami hari ini telah lakukan pemantauan ketat, karena informasi ada eksodus. Jadi untuk di Soekarno-Hatta kami telah minta mereka tempatkan satu hotel biar mudah mengawasi," kata Bengat.
Bengat melanjutkan, kedatangan WNA India ke Indonesia itu disebabkan karena negara mereka mengalami lonjakan kasus Covid-19. Mereka lantas datang ke Indonesia untuk "cari aman" melalui Jakarta sebelum ke wilayah lain.
"India sedang tsunami Covid-19 dan mereka masuk ke Jakarta sekarang. Di Samarinda sudah ada yang positif. Kami sudah bahas dengan pimpinan untuk diperketat, kita mau tahu apakah ada (Covid-19) varian baru," katanya.
Bengat juga menyinggung peran Imigrasi dalam menangani WNA yang masuk Indonesia. Hal itu karena mereka masuk dengan Kitas dan Visa.
"WNA itu kebanyakan masuk dengan Kitas dan pakai Visa. Ini mungkin yang menjadi tugas juga dari Imigrasi," kata Bengat.
Berita Terkait
-
Resmi! Pendatang Asal India Dilarang Masuk Indonesia Mulai 25 April 2021
-
Corona Menggila di India, Warganya Ramai-ramai "Mengungsi" ke Indonesia
-
Virus Corona Meledak, DPR Minta Pemerintah Tolak Kedatangan WN India
-
Dilanda 'Tsunami' Covid-19, India Mulai Kremasi Massal
-
Penumpang Asal India Diawasi Ketat di Bandara Soetta
Terpopuler
- Jangan Salah Pilih! Ini 3 Mobil Keluarga Bekas Rp50 Jutaan yang Paling Minim Perawatan
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 26 Juni: Klaim Golden Gloo Wall dan Diamond
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- 5 Mobil Bekas Merek VW Termurah: Semiring Harga Avanza Bekas
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Desain Mewah Rp 80-100 Juta: Ada BMW dan Honda
Pilihan
-
Kemenkeu Ungkap Prabowo Tebas 145 Peraturan Sektor Pertanian, Dampaknya Bikin Ngeri!
-
Penjual E-commerce Kena Pajak, Kemenkeu Minta Para Pelapak Tenang
-
Bukan Kanan Atau Kiri, Ini Jalan Ekonomi yang Diambil Prabowo
-
Dugaan Malpraktik Dokter Senior RSCM, Terancam Karier Tamat Hingga Penjara 5 Tahun
-
Gaji Cristiano Ronaldo Rp3,8 Triliun Bisa Buat Beli Apa Saja di Indonesia?
Terkini
-
AgenBRILink dari BRI Bantu UMKM dan Ekonomi Daerah Tumbuh
-
Dari Lokal ke Global, Casa Grata Buktikan UMKM Bisa Mendunia Bersama BRI
-
BRI Jamin Kemudahan Transaksi di Libur Panjang Lewat Weekend Banking dan Solusi Digital
-
Dorong UMKM Bangkit, BRI Salurkan KUR Rp69,8 triliun Sepanjang 2025
-
Puncaki Daftar Fortune Asia Tenggara, BRI Raih Posisi Tertinggi sebagai Institusi Keuangan No.1