Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Sabtu, 17 April 2021 | 14:53 WIB
Ilustrasi korban kekerasan atau pelecehan seksual - (Pixabay/Anemone123)

SuaraBatam.id - Entah apa yang merasuki BS, pendeta yang juga seorang kepala sekolah itu diduga yelah merudapaksa siswi SD yang masih berusia 13 tahun.

Kasus yang menjerat pria yang menjabat sebagai kepala sekolah di salah satu sekolah di Medan itu sudah dikonfirmasi kebenarannya oleh pihak keluarga korban.

"Itu profesinya pendeta kita tahu dari keluarga korban bahwa dia selain dia kepala sekolah tetapi dia juga seorang pendeta di salah satu gereja di Medan," ujar Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait , Jumat (16/4/2021).

Untuk menjalankan aksi bejatnya, Arist mengungkapkan, oknum pendeta itu merayu korban dengan ayat-ayat suci agama.

Baca Juga: Kepsek MTs di Cianjur Pesta Sabu di Kontrakan Bareng Cewek

"Pelaku selalu menggunakan kitab suci untuk merayu dan bujuk rayunya lewat pendekatan-pendekatan ayat di kitab suci dan sebagainya," kata Arist, melansir Makassar Terkini (jaringan Suara.com).

Pihak Komnas PA saat ini telah meminta pihak berwajib untuk segera menyelidiki dan menangkap oknum pendeta tersebut.  Kekinian, korban masih menjalani dampingan karena mengalami trauma.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, pendeta itu melakukan aksi tidak terpujinya di ruang kerja kepala sekolah.

Kronologi diawali saat korban yang mendadak dipanggil pelaku saat masih mengikuti pelajaran Agama. Saat tiba di ruangannya, pelaku lantas melakukan aksinya dengan mulai meraba tubuh korban hingga akhirnya memerkosa korban.

Baca Juga: Bulan Ramadhan, Kepsek Mts Pesta Sabu Bareng Cewek di Kontrakan

Load More