SuaraBatam.id - Negara Myanmar yang saat ini kendalinya dipegang oleh militer memerintahkan penyedia layanan internet untuk blokir Facebook untuk sementara.
Kementerian Transportasi dan Komunikasi setempat saat ini sudah memberitahukan kepada semua perusahaan telekomunikasi terkait hal ini. Facebook akan diblokir dengan alasan stabilitas negara.
"Kami mendesak pihak berwenang untuk memulihkan konektivitas sehingga orang-orang di Myanmar dapat berkomunikasi dengan keluarga dan teman mereka dan mengakses informasi penting," kata juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan, dinalsir Batamnews (jaringan Suara.com).
Salah satu operator di negara itu, Telenor Myanmar sudah menanggapi pernyataan tersebut dan mengaku akan patuh. Meski demikian, pihak terkait mengaku prihatin terkait dampaknya terhadap hak asasi manusia.
Baca Juga: Buntut Kudeta Militer, Myanmar Blokir Layanan Facebook
"Meskipun arahan tersebut memiliki dasar hukum dalam hukum Myanmar, Telenor tidak percaya bahwa permintaan tersebut didasarkan pada kebutuhan dan proporsionalitas, sesuai dengan hukum hak asasi manusia internasional," kata perusahaan itu dikutip The Star, Kamis (4/2/2021).
Pemblokiran Facebookdiambil usai sebelumnya warga sipil melakukan protes terkait kudeta militer.
Pada Rabu (3/2/2021) kemarin, pihak berwajib menuntut mantan pemimpin Aung San Suu Kyi untuk dipenjara atas kepemilikan walkie-talkie ilegal dan diduga melanggar UU ekspor impor.
Facebook diduga jadi pusat dari "Gerakan Pembangkangan Sipil" pro-demokrasi, yang memperoleh hampir 200.000 pengikut dalam dua hari.
Para aktivis termasuk profesional medis di lebih dari 70 rumah sakit dengan jumlah diperkirakan mencapai ratusan orang pada Rabu lalu melakukan mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap negara.
Baca Juga: Temukan Ide Pengganti Masker Kain, Komentar Warganet Ini Bikin Tepuk Jidat
"Kita perlu memboikot mereka dengan tidak membuang-buang uang untuk kejahatan ini," tulis seorang pendukung sehubungan dengan kepentingan bisnis militer yang sangat besar di negara tersebut. Kudeta "akan mempengaruhi setiap orang dalam hidup kita".
Orang yang diklaim jadi pusat kudeta, panglima militer Min Aung Hlaing mengatakan, Myanmar akan tetap menjaga hubungan diplomatik dengan semua negara, dengan kebijakan luar negeri yang tidak berubah.
Berita Terkait
-
Anak Buah Ditangkap Gegara Judi Online, Akun Facebook Budi Arie Menghilang?
-
Nyanyi Lagu Rohani KasihNya Seperti Sungai, Istri Ditusuk Suami Saat Live Facebook di Sumut
-
Anggota DPR Desak Pemerintah Blokir Instagram-Facebook dkk di Indonesia, Ada Apa?
-
Cek Fakta: Banyak Anak-anak Meninggal Gara-gara Permen Semprot
-
Lampaui Jeff Bezos, Pendiri Facebook Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim
-
Potret Nadia Raysa Mantan Marselino Ferdinan: IG-nya Diserbu Penggemar Usai Menang Lawan Arab
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
Terkini
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra