Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 26 Januari 2021 | 20:35 WIB
Seorang warga menunggu jenazah dua anak yang menjadi korban akibat semburan gas dari proyek panas bumi di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina, Senin (25/1/2021) [Ist/Batamnews]

SuaraBatam.id - Lima warga di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) meninggal dunia dan puluhan lainnya keracunan semburan gas yang terjadi di proyek panas bumi yang dikelola PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power) pada Senin (25/1/2021) siang.

Kronologi berawal saat PT SMGP yang akan melakukan pengeboran sumur di lokasi tak jauh dari perkampungan terkait proyek panas bumi atau geothermal.

Saat baru melakukan pengeboran, mendadak sumur mengeluarkan asap tebal dan diduga gas beracun. Padahal, tidak jauh dari lokasi, warga setempat sedang melakukan kegiatan berkebun dan bertani.

"Diduga karena gas beracun, dan saat kejadian banyak warga yang melakukan aktivitas berkebun dan bertani di sekitar lokasi tersebut," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kabupaten Madina M Sahnan Pasaribu, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).

Baca Juga: 24 Warga Pingsan Saat Coba Tutup Pipa Gas Bocor di Madina

Dilaporkan lima korban meninggal dunia, termasuk diantaranya anak-anak, puluhan lainnya harus dirawat karena keracunan. 

"Informasinya ada lima warga yang meninggal dan puluhan keracunan. Saat ini sedang mendapat perawatan di RSUD Panyabungan, dan sudah dijenguk Bapak Bupati Dahlan Hasan Nasution," kata Sahnan.

Lima korban tersebut diduga kuat tewas akibat keracunan gas yang keluar dari sumur bor proyek panas bumi PT SMGP. 

Lima korban tersebut yakni Suratmi (46), Dahni (45), Laila Zahra (5), Yusniar (3) dan Sahrani (15), seluruhnya merupakan warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina

Baca Juga: Pipa Gas di Madina Bocor, Begini Kronologisnya

Load More