
SuaraBatam.id - Sebuah potongan logam ditemukan di Teluk Ranggau, Kotawaringin Barat, Kalimatan Tengah, pada Senin (4/1/2021) lalu. Puing logam tersebut diduga kuat sebagai bagian dari badan pesawat karena bentuknya yang menyerupai badan pesawat.
Namun, saat ini puing logam berukuran besar itu diduga kuat merupakan bagian dari badan roket milik China.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, puing logam yang menyerupai badan pesawat itu terdapat logo dan tulisan CNSA alias China National Space Administration.
CNSA sendiri merupakan badan antariksa nasional Republik Rakyat Tiongkok yang bertanggung jawab untuk program ruang angkasa.
Hendra menambahkan, hasil penelusuran pemberitaan di media massa menunjukkan pada 10 April 2020 lalu roket China dikabarkan gagal mengorbitkan Satelit Palapa N1.
"Diperkirakan bahwa serpihan benda yang menyerupai badan pesawat tersebut merupakan bagian dari badan roket milik China yang meledak di angkasa dan jatuh di perairan Laut Jawa dan terbawa ombak terdampar di Teluk Ranggau, Desa Sei Cabang Kec. Kumai, Kab. Kobar," kata Hendra kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).
Meski begitu, Hendar mengakui pihaknya masih menunggu kedatangan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan asal muasal puing logam tersebut. Rencananya, tim KNKT akan tiba dan melakukan pemeriksaan pada Rabu (6/1/2021) hari ini.
"Saat ini serpihan material dan beberapa temuan di TKP diamankan di Pos AL Kumai menunggu kedatangan team KNKT," katanya.
Sebelumnya, sebuah video penemuan puing logam viral di media sosial lantaran diduga merupakan milik badan pesawat Air Asia QZ-8501 yang jatuh pada 28 Desember 2014 silam. Puing tersebut kali pertama ditemukan oleh seorang nelayan di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Temuan Puing Logam di Teluk Ranggau Diduga Milik Roket China yang Meledak
Akun Instagram @jurnalisjunior mengunggah video yang menunjukkan sebuah lempengan besar mirip bagian badan pesawat sedang dikerubungi warga.
Serpihan itu seorang nelayan bernama Andi (22) saat sedang berada di pinggir pantai di kawasan Sei Cabang, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (4/1). Mereka menemukan lempengan tersebut pada sore hari saat Andi dan teman-temannya bermain di pinggir pantai.
"Pada pukul 15.10 wib saudara Andi dan teman-temannya bermain di pinggir pantai desa sei cabang,dan tanpa sengaja menemukan serpihan pecahan kecelakaan pesawat Air Asia. Dan penemuan serpihan pesawat tersebut di monitor oleh anggota koramil 02 kumai," sebut akun terkait.
Berita Terkait
-
Serpihan Bangkai Pesawat di Perairan Kumai, Apakah Milik Air Asia?
-
Temuan Serpihan Bangkai Pesawat di Perairan Kumai akan Diselidiki Polisi
-
Heboh Temuan Diduga Bangkai Pesawat di Perairan Kumai, Polisi Turun Tangan
-
Nelayan Temukan Serpihan Pesawat Diduga Air Asia QZ-8501 yang Hilang 2014
-
Roket Komersial China CERES-1, Sukses Lepas Landas
Terpopuler
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
Pilihan
-
Transparansi Adalah Juara Sejati: Mewujudkan Sepak Bola yang Jujur Lewat Piala Presiden 2025
-
Ferarri Kapten! Ini Daftar Starting XI Timnas Indonesia U-23 vs Brunei
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
Terkini
-
Saham BBRI Makin Diminati Investor Global
-
BRI Dianugerahi Global Private Banker atas Layanan Wealth Management Terbaik
-
Modal KUR BRI, Omzet Supplier Ikan Ini Melejit Berkat MBG
-
Klasterkuhidupku BRI, Solusi UMKM Batu Bertahan Saat Pandemi
-
BRI dan AgenBRILink Perluas Layanan untuk Inklusi Keuangan Nasional