
SuaraBatam.id - Pembagian vaksin COVID-19 di Kota Batam belum jelas. Bahkan Pemerintah Kota Batam belum diberikan info dosis yang diterima.
Padahal, pemerintah pusat mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinovac Biotech. Vaksin itu sudah tiba di Indonesia didatangkan dari China.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan pihaknya masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat.
“Sampai saat ini belum ada surat dari Kementerian Kesehatan, bagaimana prosesnya juga belum tahu,” ujar Rudi, Senin (7/12/2020).
Rudi menyampaikan, dari informasi sementara yang dia terima, proses pendistribusian vaksin Covid-19 dilakukan dalam dua tahap, fase pertama Desember 2020 atau Januari 2021, kedua Februari atau Maret 2021.
"Kita belum tahu kebagian berapa. Untuk siapa-siapa kita tunggu pentunjuk dari pusat," katanya.
Nantinya pemerintah pusat akan membuat skema pendistribusian, misalnya yang menjadi prioritas pada fase pertama merupakan tenaga kesehatan dan tenaga keamanan.
“Jadi bukan kita yang menentukan, mereka sudah punya data penduduk Batam. Berapa jadi pejabat medis, pihak keamanan, sudah punya,” ucapnya.
Sembari menunggu pendistribusian vaksin yang dilakukan secara bertahap, Ia meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Baca Juga: Fungsi Sistem Informasi Satu Data Dalam Program Vaksinasi Virus Corona
"Jadi menunggu vaksin, protokol kesehatan harus tetap dijalankan," kata dia.
Ketua Bidang Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Didi Kusmarjadi menambahkan saat ini pihaknga sedang melakukan persiapan dengan menghitung kebutuhan.
Ia merincikan, untuk kebutuhan tenaga medis sekitar lima ribu vaksin, tenaga Damkar, Polisi dan lainnya, dan usia 18-50 tahun. Lanjutnya, kalau kebutuhan Batam ingin sesuai dengan jumlah penduduk.
"Namun itu tergantung pusat, vaksin ini kan ada yang gratis dan mandiri. Jadi kami juga masih menunggu kejelasan terkait vaksin ini," katanya.
Mengenai jenis vaksin yang akan diterima nanti, Didi menyebutkan sesuai dengan surat keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/Menkes/9896/2020, ada enam jenis vaksin yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia.
Keenam vaksi tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astra Zeneca, China National Pharmaceutical Grup Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac BioNtech.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
-
Daftar Cawalkot Batam, Ketua DPD NasDem Amsakar Achmad Disebut Tak Ikuti Mekanisme yang Berlaku
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Daftar Harga Produk Tecnifibre Terbaru 2025
-
BFF 2025 Hadirkan Kolaborasi Fashion, Kecantikan, dan Fragrance untuk Dorong Ekonomi Kreatif
-
BRI Buka BFLP 2025, Peluang Emas Tingkatkan Karier Sesuai Passion
-
Ribuan Pekerja Migran Hadiri Peresmian BRI Taipei sebagai Mitra Finansial Tanah Air
-
AgenBRILink BRI di Gowa Salurkan Pupuk dan Layanan Keuangan, Dukung Petani Sejahtera