
SuaraBatam.id - Belasan keluarga korban dugaan kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur menggeruduk Polsek Batuaji.
Kedatangan mereka mempertanyakan tindak lanjut proses hukum pelecehan yang diduga dilakukan oleh salah satu pendeta berinisial NPS.
Orang tua korban ES, mengaku kecewa karena belum ada tindak lanjut dari pihak kepolisian.
Padahal pihaknya sudah melaporkan kasus dugaan pelecehan tersebut sejak Oktober lalu.
Baca Juga: Studi Sebut Biseksual Lebih Rentan Alami Kasus Pelecehan Seksual
"Tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Karena itu kami datang ingin mempertanyakan laporan kami," kata ES di Mapolsek Batuaji, Batam, Senin (9/11/2020).
Pihaknya mendesak agar Polisi, segera menangkap pelaku. Pasalnya yang menjadi korban adalah anaknya yang saat ini masih berusia 15 tahun, jika dibiarkan khawatir ada korban-korban yang lainnya.
"Kita sudah pernah kasih kabar ke penyidik bahwa pelaku ada di rumahnya tapi tak juga ditangkap, sekarang sudah tidak tahu di mana keberadaan. Kami berharap masalah harus segera ditindak tegas," katanya.
Kuasa hukum keluarga korban, Marula J Simajuntak mengatakan, kejadian ini terungkap pada Juni 2020 lalu.
Berawal dari korban yang tidak mau berjumpa dengan pelaku dan meminta kepada orang tuanya untuk pindah gereja.
Baca Juga: Peran Perempuan Teknisi Reparasi di Korsel: Harapan Pelecehan Seks Menurun
"Ada kecurigaan dari orang tuanya, kenapa anaknya minta pindah gereja," kata Marula.
Hingga akhirnya korban menceritakan jika NPS sering memeluk dan mencium, bahkan juga sudah mencabulinya.
Mendengar penuturan anaknya, orang tua korban syok dan mencoba mengkonfirmasi kebenaran kejadian tersebut kepada NPS.
Marula tidak menjelaskan secara rinci dugaan pencabulan yang dilakukan NPS kepada kliennya itu.
Namun dijelaskannya bahwa hasil visum menunjukkan ada bukti terjadi pencabulan.
“Keterangan korban, kejadian pertama pada bulan Juni di rumah NPS. Entah seperti apa dibuatnya, yang jelas hasil visum menunjukkan ada bukti terjadi pencabulan," katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pemusnahan Sabu 2 Ton di Batam Keluarkan Asap Tebal, Netizen Heboh: Banyak yang Nggak Bisa Tidur Ini
-
Citra Kebun Wisata, Lokasi Piknik di Tengah Padatnya Kota Batam
-
Antara Keringat dan Ketakutan: Saat Catcalling Membayangi Langkah Perempuan
-
"Anak Oleh-Oleh": Kisah Pilu Ribuan Anak Pekerja Migran Terjebak Stigma dan Kemiskinan
-
Profil PT Maruwa, Perusahaan Tidak Bayar Pesangon PHK dan Pejabatnya Kabur ke Jepang
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
10 Mobil Keluarga di Bawah Rp100 Juta Selain Avanza-Xenia, Kabin Lega Ada Tahun Muda
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!