SuaraBatam.id - Sebanyak dua orang dari serikat pekerja yang turut aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Kantor DPRD Provinsi Kepri dinyatakan reaktif Covid-19. Keduanya reaktif usai dilakukan rapid test dan saat ini telah dikarantina di RSKI Covid-19 Pulau Galang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Mochammad Bisri mengatakan, karantina keduanya ke RSKI atas keinginan sendiri, dengan alasan di Tanjungpinang jauh dari keluarga.
Evakuasi dari RSUD Raja Ahmad Tabib, Tanjungpinang, imbuh Bisri, dilakukan pada Kamis (8/10/2020) sore dengan prosedur protokol kesehatan penanganan Covid-19 yang sangat ketat.
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan penularan virus corona kepada petugas medis dan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kepri, bila kedua orang ini positif Covid-19.
Baca Juga: Demonstran Rusuh di Malang dan Surabaya yang Ditangkap Jadi 634 Orang
"Kita gunakan ambulans dari RSUD Raja Ahmad Tabib ke pelabuhan. Dilanjutkan menggunakan kapal ke RSKI Galang," ujar Bisri, melansir Batamnews (jaringan Suara.com), Jumat (9/10/2020).
Dua pasien tersebut, ujar Bisri, akan menjalani tes swab di RSKI Galang dan langsung diisolasi guna lebih memudahkan prosesnya.
"Kita isolasi di RSKI Galang, dan itu atas permintaan keduannya dengan alasa lebih dekat dengan keluarga, sebab bila diisolasi di Tanjungpinang susah untuk komunikasi dengan keluarganya," ujar Bisri lagi.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kepri TS Arif Fadillah juga mengingatkan, agar masyarakat tidak lengah dan senantiasa patuh dengan protokol kesehatan. Termasuk menghindari kerumunan, terlebih dengan masa yang banyak dan padat.
"Kita semua sedang fokus melawan pandemi Covid-19. Mematuhi protokol kesehatan yang ketat merupakan salah satu upaya melawan wabah ini. Sama sama membantu dengan patuh protokol kesehatan," kata Arif.
Baca Juga: Viral Perempuan Ancam Lapor Istri Sah Anggota DPR karena UU Cipta Kerja
"Kalau sudah ada yang reaktif tentu akan ditangani Gugus Tugas untuk ditindaklanjuti. Dengan melakukan swab untuk memastikan pemutusan mata rantai sebaran wabah ini," kata Arif.
Berita Terkait
-
Pepesan Kosong UU Cipta Kerja: PHK Merajalela, Cari Kerja Kian Susah!
-
Ketidakpastian Kerja Meningkat, UU Cipta Kerja Harus Dievaluasi
-
PKS Soroti PHK Massal 80 Ribu Pekerja di 2024, Minta Pemerintah ke Depan Lebih Pro Buruh
-
MK Ubah UU Cipta Kerja: Apa Kabar Gaji Karyawan?
-
Pertimbangan Efisiensi, Prabowo Bubarkan Satgas UU Cipta Kerja
Terpopuler
- Firdaus Oiwobo Tuntut Ganti Rugi ke Kementerian, Nama Menteri PUPR Jadi Sorotan
- Sunan Kalijaga Semprot Pengacara dr Reza Gladys: Nikita Mirzani Tidak Kebal Hukum
- Kenapa Dokter Richard Lee Sembunyikan Status Mualaf Selama 2 Tahun? Ini Alasannya
- Eliano Reijnders: Tristan Gooijer Menuju Indonesia
- Nikita Mirzani Dipenjara, Sikap Karyawan Gelar Makan Bersama Disorot
Pilihan
-
4 Pemain Timans Indonesia Terancam Absen Lawan Bahrain, Ini Daftarnya
-
Dear Prabowo, George Soros Mulai Acak-acak Ekonomi RI Lagi Lewat Investor Asing, Waspada!
-
Aksi Pencurian Gas Elpiji di Solo Digagalkan, Pelaku Asal Malang Tertangkap
-
Perbandingan Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain Era STY dan Patrick Kluivert, Siapa Lebih Kuat?
-
Sosok Ego Syahrial, Eks Dirjen Migas Diperiksa dalam Dugaan Mega Korupsi Pertamina
Terkini
-
Bukan Cuma Karyawan, Komunitas PKL & Agen BRILink Juga Kebagian Mudik Gratis BRI
-
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, BRI Group Distribusikan Bantuan Sembako ke 162 Panti Asuhan di Berbagai Wilayah
-
Memperkuat Ekosistem UMKM: Strategi BRI untuk Pertumbuhan Berkelanjutan dan Inklusi Keuangan Melalui KUR
-
Hendak ke Kantor, Hakim Pengadilan Agama Batam Ditusuk Tak Jauh dari Rumahnya
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global