SuaraBatam.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah dirujuk ke rumah sakit militer Walter Reed, satu hari setelah dinyatakan positif mengidap Covid-19.
Gedung Putih menyatakan, presiden berusia 74 tahun itu diberi perawatan eksperimental yang dirancang untuk memerangi virus corona jenis baru tersebut, termasuk pemberian obat aspirin dan Vitamin D.
Dikutip dari Channel News Asia, salah satu obat Covid-19 eksperimental yang paling ditunggu-tunggu adalah antibodi monoklonal, salinan buatan antibodi manusia untuk virus.
Antibodi yang disuntikkan dirancang untuk segera memerangi virus dan kini sedang dikembangkan untuk mencegah dan mengobati Covid-19.
Baca Juga: Staf Gedung Putih: Donald Trump Harus Lewati Masa Kritis 48 Jam ke Depan
Teknik tersebut sudah digunakan secara luas untuk mengobati berbagai penyakit. Namun, data sejauh ini masih terbatas untuk antibodi Covid-19.
Tetapi kepala Departemen penyakit menular AS Dr. Anthony Fauci termasuk di antara beberapa ahli yang mengatakan bahwa obat itu menjanjikan.
Trump juga mengonsumsi koktail antibodi yang masih diuji oleh Regeneron Pharmaceuticals,dan dilaporkan memberi manfaat baik pada pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit. Obat itu juga diklaim tidak memberikan efek samping yang serius dalam uji coba yang telah dilakukan.
Dokter yang merawat Trump mengungkapkan beberapa obat yang dikonsumsi pasiennya di antaranya:
1. Vitamin D dan mineral zinc, keduanya penting untuk sistem kekebalan dan diambil oleh beberapa orang sebagai penguat sistem kekebalan.
Baca Juga: Ilmuwan Hitung Prakiraan Kapan Donald Trump Terinfeksi, Ini Hasilnya
2. Obat sakit maag famotidine, sering dijual dengan merek Pepcid. Obat tersebut belum terbukti bekerja melawan COVID-19, tetapi para peneliti mempelajarinya sebagai pengobatan potensial.
3. Melatonin, sering digunakan sebagai obat tidur.
4. Aspirin, Trump sebelumnya katakan dia memang konsumsi setiap hari. Aspirin dapat membantu menghindari serangan jantung dan merupakan pereda demam.
Tidak diketahui apakah Trump juga mengonsumsi hidroksiklorokuin. Padahal, Trump di awal pandemi mendukung gagasan penggunaan obat anti-malaria itu untuk mengobati Covid-19.
Pada Mei lalu, Trump mengatakan dia menggunakan obat hidroksiklorokuin untuk mencegah infeksi Covid-19.
Badan Pengawas Makanan dan Obat (FDA) AS sempat mengizinkan penggunaan hidroksiklorokuin hingga akhirnya pada Juni lalu, FDA mencabut otorisasi penggunaan darurat dengan mengatakan bahwa hidrosiklorokuin tidak efektif mengobati pasien Covid-19.
Berita Terkait
-
Gara-Gara Kabar Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mehendra, Istilah Lavender Marriage Trending
-
Si Kecil Batuk? Tenang, Ini Solusi Alami Tanpa Obat yang Aman dan Ampuh
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Emiten Afiliasi Mantan Menteri BUMN (OBAT) Resmi IPO, Kantongi Rp59,5 Miliar
-
7 Obat Herbal Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Mental
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Pratama Arhan Ditertawakan saat Lakukan Lemparan Jauh di Bangkok United
- Nagita Slavina Terancam Kena Cancel: Keharaman Babi Mengalahkan Korupsi dan Zina
- Temui Jalan Terjal, Striker Keturunan Indonesia Pilih Pulang ke Belanda
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi OPPO Reno13 5G vs Xiaomi 14T Pro, Pilih Mana?
-
Awal Pekan, Harga Emas Antam Merosot Jadi Rp1.585.000/Gram
-
Persik Kediri vs PSS Sleman Bak Bermain di Sawah, Netizen: Selokan di Tengah Lapangan!
-
Berita Duka: Tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu Meninggal Dunia
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!