SuaraBatam.id - Negara Bagian Brandenburg, Jerman Timur diserang virus demam babi Afrika atau ASF. Ada 2 orang yang kembali terkonfirmasi.
Hal itu dipastikan, Kementerian Pertanian federal pada Kamis.
Kasus tersebut menambah total menjadi 40 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 10 September.
Semuanya terjadi pada satwa liar.
Temuan terbaru, yang dibenarkan oleh lembaga sains Friedrich-Loeffle Jerman, berada di area kasus pertama, menurut kementerian.
Baca Juga: Viral Gerakan Golput Jika Liga 1 Terus Dibatalkan
Pada Rabu satu kasus juga ditemukan di area baru yang berjarak sekitar 60 km dari lokasi kasus pertama.
Sebelumnya kementerian memperingatkan potensi lebih banyak kasus demam babi mengingat penyakit tersebut sangat menular.
Cina dan sejumlah konsumen lainnya melarang impor daging babi asal Jerman pada September setelah kasus pertama dikonfirmasi.
Sehingga menyebabkan harga daging babi melonjak.
Penyakit tersebut tidak berbahaya bagi manusia, namun berakibat fatal bagi hewan babi dan menjadi wabah besar di Cina, produsen daging babi terbesar di dunia.
Baca Juga: Perhatian! Sakit di Musim Flu Akan Jalani 2 Tes Virus
Sementara itu, tempat di Asia penyakit demam babi berdampak besar pada arus perdagangan daging babi global.
Pemerintah Negara Bagian Brandenburg mengaku sedang gencar melakukan pencarian babi hutan yang mati di kedua daerah tersebut, dengan tim di lapangan dan di hutan serta pesawat nirawak juga dikerahkan untuk menilai sejauh mana penyebaran penyakit tersebut.
Pemeriksaan jasad babi hutan pertama menunjukkan kemungkinan hewan itu mati akibat penyakit tersebut delapan sampai sepuluh pekan yang lalu.
Sehingga demam babi bisa jadi masuk ke Jerman pada awal Juli, katanya.
Harga babi Jerman tidak berubah sejak anjlok pada 11 September dengan harapan bahwa Spanyol, Belanda, Denmark dan negara Unii Eropa lainnya akan menggenjot penjualan daging babi ke China dan tempat lainnya di Asia sebagai pengganti pasokan dari Jerman, di mana permintaan di
Uni Eropa sendiri telah terpenuhi. (Antara)
Berita Terkait
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Naik Hingga 43 Persen, Paling Banyak Pasien Tidak Alami Gejala?
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
Terpopuler
- Lex Wu Tanggapi Pembelaan Deddy Corbuzier Soal MBG: Dulu Loe Bukan...
- Ditegur Warga LA Tak Punya Empati Ngonten di Lokasi Kebakaran, Uya Kuya: Kami Diizinkan FBI
- Pemain Keturunan Pamit dari Timnas Indonesia U-20: Karena Konflik Kepentingan, Saya Tidak Melanjutkan
- Coach Justin Nasihati Nova Arianto seusai Timnya Dibantai 0-13 oleh Timnas Indonesia U-17
- Thom Haye Bakal Dilatih Patrick Kluivert: Sangat Gila Saya Mikir...
Pilihan
-
Bukalapak Diguyur Dana Segar IPO Malah Tidur Pulas
-
Siapa Jochem van de Kamp? Bocah 21 Tahun Dianggap Lebih Hebat dari Thom Haye
-
Istri Donald Trump Luncurkan Token Kripto "MELANIA", Harga "TRUMP" Langsung Anjlok
-
Temuan Baru, Pemilik SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang Terafiliasi PIK 2?
-
Setengah Hati Erick Thohir ke Danantara
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!